Dalam langkah yang mengejutkan, Ahmed Al-Sharaa telah berhasil mengamankan perjanjian bersejarah dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Kurdi, membuka jalan bagi persatuan dan stabilitas di Suriah. Perjanjian ini, yang diumumkan dengan penuh kemenangan, bertujuan untuk mengintegrasikan SDF Kurdi ke dalam lembaga-lembaga negara Suriah, menandai berakhirnya konflik yang telah lama berlangsung.
Perayaan di Seluruh Suriah
Pengumuman perjanjian tersebut disambut dengan perayaan luas di seluruh Suriah, terutama di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh SDF Kurdi seperti Deir ez-Zor, Qamishli, dan Hasakah.
Sebagai tanda tindakan cepat, pasukan Kementerian Pertahanan telah dikerahkan ke wilayah-wilayah SDF Kurdi untuk mengambil alih penjara dan pangkalan militer, yang mengakhiri spekulasi tentang niat pasukan Kurdi.
Garis Besar Perjanjian
Meskipun rincian lengkapnya masih dirahasiakan, poin-poin utama dari perjanjian tersebut mencakup.
* Jaminan hak-hak semua warga Suriah dalam representasi dan partisipasi politik, tanpa memandang latar belakang agama atau etnis.
* Pengakuan masyarakat Kurdi sebagai bagian integral dari negara Suriah, dengan jaminan hak-hak kewarganegaraan dan konstitusional mereka.
* Gencatan senjata di seluruh wilayah Suriah, mengintegrasikan lembaga-lembaga sipil dan militer di timur laut Suriah ke dalam administrasi negara Suriah, termasuk perbatasan, bandara, dan ladang minyak dan gas.
* Dukungan untuk upaya negara Suriah dalam memerangi sisa-sisa ISIS dan ancaman lain terhadap keamanan dan persatuannya, sambil menolak seruan untuk pemisahan dan hasutan.
Langkah-Langkah Implementasi
Komite eksekutif bertugas untuk menerapkan perjanjian tersebut pada akhir tahun ini, yang memerlukan program-program implementasi terperinci.
Perjanjian ini merupakan terobosan signifikan, yang berpotensi menempatkan sebagian besar wilayah Suriah di bawah kendali otoritas Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed Al-Sharaa.
Implikasi dan Tantangan
Perjanjian tersebut muncul pada saat Suriah mengalami lonjakan kekerasan, menjadikannya ujian penting bagi upaya Al-Sharaa untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di seluruh wilayah Suriah.
Dengan SDF Kurdi yang didukung AS mengendalikan wilayah kaya minyak dan menjadi produsen gandum terbesar, program-program terperinci sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus.
Kehadiran pasukan AS dan pemantauan pasukan Turki menambah lapisan kompleksitas lainnya.
Inisiatif Lainnya
Secara terpisah, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Abdullah Öcalan, menyerukan pembubaran partai dan peletakan senjata, yang disambut baik oleh Kurdi Suriah.
Selain itu, upaya sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan serupa dengan Suwayda dan komunitas Druze, yang melibatkan jaminan untuk mencegah bentrokan, membangun sistem pajak yang terdesentralisasi, dan mengintegrasikan faksi-faksi ke dalam tentara nasional.
Membangun Suriah yang Bersatu
Saat pendaftaran untuk dinas militer di Suwayda dimulai, dengan koordinasi antara Kementerian Pertahanan dan tokoh-tokoh kunci, harapan tumbuh untuk persatuan yang komprehensif di seluruh Suriah.
Perjanjian dengan SDF Kurdi dan inisiatif yang sedang berlangsung dengan Suwayda menunjukkan langkah-langkah signifikan menuju masa depan yang lebih inklusif dan stabil bagi Suriah.
0 Komentar