Mantan Duta Besar Ungkap Fakta Mencengangkan di Balik Rezim Assad



Dalam sebuah wawancara eksklusif, mantan Duta Besar Suriah untuk Irak, Nawaf al-Fares, mengungkapkan fakta-fakta mencengangkan tentang rezim Bashar al-Assad. Al-Fares, yang membelot dari rezim Bashar Al Assad, memberikan pandangan mendalam tentang struktur militer dan keamanan Suriah, serta kompleksitas pembelotan di negara tersebut.

Militer Suriah: Dari Nasionalis Menjadi Sekte

Al-Fares mengungkapkan bahwa militer Suriah telah berubah dari tentara nasional menjadi kekuatan sektarian di bawah kepemimpinan Hafez al-Assad. Ia menyoroti bagaimana rezim telah membersihkan perwira-perwira Sunni, Kristen, dan Druze, menggantinya dengan mayoritas perwira Alawi.

'Shabiha': Milisi Mengerikan yang Diciptakan Rezim

Al-Fares juga menjelaskan asal-usul dan peran "Shabiha," milisi pro-rezim yang terkenal kejam. Ia mengungkapkan bahwa kelompok ini awalnya dibentuk oleh keluarga al-Assad dan kemudian digunakan untuk menekan perbedaan pendapat dan menyebarkan teror di seluruh Suriah.

Pembelotan: Tantangan dan Risiko Besar

Mantan duta besar itu menggambarkan betapa sulit dan berbahayanya proses pembelotan di Suriah. Ia menyoroti pengawasan ketat dan ketakutan yang ditanamkan oleh rezim, yang membuat para perwira militer dan politisi enggan untuk membelot.

Ledakan di Gedung Keamanan Nasional: Bukti Adanya Pembelot di Dalam

Al-Fares meyakini bahwa ledakan di Gedung Keamanan Nasional di Damaskus, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi rezim, dilakukan oleh anggota keamanan yang setia kepada revolusi. Ia menekankan bahwa tidak mungkin ada pihak luar yang bisa menembus keamanan gedung tersebut.

Bashar al-Assad: Penguasa Sebenarnya atau Hanya Boneka?

Al-Fares membantah klaim bahwa Bashar al-Assad tidak memiliki kekuasaan nyata. Ia menegaskan bahwa Assad adalah pengambil keputusan utama, meskipun ia dipengaruhi oleh keluarga dekatnya, Iran, dan Hizbullah.

Pengaruh Iran dan Hizbullah dalam Rezim Assad

Mantan duta besar itu mengungkapkan bahwa Iran dan Hizbullah memiliki pengaruh besar terhadap rezim Assad. Ia menjelaskan bahwa Iran memandang Suriah sebagai bagian penting dari strategi regionalnya, sementara Hizbullah memberikan dukungan militer dan ideologis kepada rezim.

Asal-Usul Keluarga al-Assad: Teori Konspirasi yang Terus Berkembang

Al-Fares juga menyinggung teori konspirasi yang menyebutkan bahwa keluarga al-Assad memiliki akar Persia, bukan Arab. Ia mencatat bahwa teori ini telah lama beredar dan memengaruhi hubungan antara rezim Assad dan Iran.

Kejahatan Mengerikan di Penjara Keamanan Angkatan Udara

Al-Fares menggambarkan penjara Keamanan Angkata Udara era Bashar Al Assad sebagai tempat yang mengerikan, di mana tahanan disiksa dan dibunuh tanpa ampun. Ia mengungkapkan bahwa kepala penjara, Jamil Hassan, dikenal karena kekejamannya dan bahkan pernah meminta izin kepada Bashar al-Assad untuk membunuh satu juta warga Suriah.

Masa Depan Suriah: Tantangan Berat Menanti

Al-Fares menyimpulkan bahwa meskipun rezim Assad pada akhirnya akan runtuh, Suriah akan menghadapi tantangan berat dalam proses pemulihan. Ia memperkirakan bahwa negara tersebut akan mengalami kerugian besar dalam hal ekonomi, masyarakat, dan sumber daya manusia.


Posting Komentar

0 Komentar