Secara umum, ekonomi Papua jauh lebih baik namun di berbagai sisi masih terjadi ketimpangan ekonomi karena ulah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang telah berlangsung lama baik dulunya dalam bentuk Kelompok Bersenjata (KKB) maupun GPK OPM selama puluhan tahun.
Modus operandi KST merusak pembangunan di Papua adalah:
1. Melakukan aksi teror dengan pembunuhan, perampokan, memenggal kepala dan lain sebagainya sehingga rakyat selalu berada dalam kondisi terintimidasi.
2. Melakukan penembakan ke pekerja yang membangun jalan, sekolah dan fasilitas publik sehingga Papua tetap tertinggal.
3. Mengusir pedagang dan pelaku ekonomi non OAP (Orang Asli Papua) agar harga-harga di pasar tetap tinggi dan tak terjangkau bagi warga Papua.
4. Segala kebrutalan KST ini anehnya didukung oleh beberapa pihak yang telah terpapar ideologi terorisme. Meski jumlahnya sedikit tapi vokal dan mempunyai corong di media massa.
5. Lebih parah lagi, strategi KST memiskinkan warga OAP ini didukung beberapa pengacara, LSM di dalam maupun luar negeri.
6. Yang tidak masuk akal lagi adalah kekejian dan kerusakan yang dilakukan oleh KST ini secara tidak langsung didukung oleh beberapa negara yang sudah jamak diketahui selalui mendukung tindakan pembunuhan KST kepada warga sipil Papua.
7. KST mendukung oknum pejabat korup di Papua khususnya yang ingin menilep APBD provinsi, kabupaten hingga dana desa sebagai operasional mereka, termasuk membeli senjata baik secara terpaksa maupun sukarela. Akibatnya, proses pembangunan selalu salah sasaran.
8. Terdapat beberapa oknum yang terlibat mendukung KST atau terbukti berkhianat kepada NKRI baik dari kepolisian, TNI, Pilot maupun tokoh agama dan profesi lainnya.
9. Meski jumlah KST sangat sedikit, namun provokator yang memuji-muji tindakan keji mereka cukup vokal di media sosial khususnya konten kreator.
10. Tidak banyak kalangan masyarakat madani di Indonesia yang mengecam tindakan KST karena mengira warga Papua sudah makmur dengan hanya dikasih uang atau dana pembangunan yang banyak.
*Dikutip dari berbagai sumber.
0 Komentar