Sebagaimana diketahui Kepala Angkatan Darat Jenderal Abdul Fattah Al Burhan dan Kepala Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti) berseteru untuk memperebutkan Khartoum ibukota Sudan.
Militer Sudan dikenal memang kuat namun secara kuantitas tidak lebih baik dari pasukan RSF yang kini menempatkan 40 ribu pasukan di ibukota. RSF juga mengklaim menguasai 90 persen wilayah ibukota.
Angkatan Bersenjata Sudan memang dapat merebut beberapa instalasi dari tangan RSF. Namun penguasaan tidak berlangsung lama.
Jika keadaan tidak berubah kemungkinan Sudan akan berakhir dengan dua pemerintahn sebagimana Libya dan Yaman.
Di Libya, terdapat pemerintahan yang diakui PBB di Tripoli namun 3/4 wilayah dikuasai oleh Jenderal Haftar dan pemerintahannya di Benghazi/Tobruk.
Di Yaman, ibukota Sanaa bahkan dikuasai sepenuhnya oleh pemberontak Houthi dan menguasai 3/4 penduduk.
Meski begitu, 3/4 wilayh Yamn dikuasai oleh pemerintah yah sah yang berpusat di Aden.
0 Komentar