Presiden SNC Suriah Nasr Al Hariri mengutuk tindakan biadab tersebut dan menyebut bahkan tindakan tersebut sebagai bagian dari menciptakan ketidaknyamanan di wilayahnya.
Pemerintahan SIG/SNC dan pasukannya FSA yang kemudian berganti nama menjadi SNA membebaskan Jarablus dari ISIS yang sebelumnya menggunakan daerah tersebut menyerang Turki.
Kini kelompok ISIS sudah terjepit di wilayah antara kekuasaan Bashar Al Assad dan SDC/SDF Timur Suriah sehingga yang paling kemungkinan melakukan serangan tersebut adalah kelompok teror yang berafiliasi dengan SDC/SDF yang memang dikenal sebagai cabangnya PKK pemberontak di Turki.
Walau SNA sudah sering melakukan latihan dan peningkatan kemampuan anti teror sepertinya aparat SIG/SNC tersebut belum bisa menangani ancaman teror SDF yang mendapat dukungan penuh dari AS dan koalisi dalam operasi yang diklaim melawan ISIS.
Turki berulangkali menyatakan AS dan koalisi harus bertanggung jawab dengan segala aksi teror dari PKK dan cabang-cabangnya. Namun AS dan koalisi bersikap cuek dengan keprihatinan Turki tersebut walau sama-sama anggota NATO.
Banyak warga Turki yang menjadi korban serangan teror PKK begitu juga banyak warga SIG/SNC yang menjadi korban serangan SDF cabang PKK Suriah.
Sebelumnya pasukan SNA dan SDF di Mambij juga dilaporkan terlibat bentrokan. SDF menggunakan strategi yang lumayan dapat merepotkan SNA dengan desentralisasi kelompok-kelompok terornya.
Di Afrin misalnya, kegiatan teror untuk mengganggu dan mendelegitimasi pemerintahan SIG/SNC dilakukan oleh Afrin Liberation Front (ALF) yang sebelumnya adalah eks anggota dewan militer Afrin di bawah SDF.
ALF bergerak secara otonom dan mandiri termasuk dalam operasi medianya sehingga SDF tidak menjadi corong atas segala aktivitas ALF di Afrin.
0 Komentar