Pemerintahan IEA Taliban mulai menerima pengaduan dari berbagai pihak soal penggunaan tanah atau rumah mereka yang tidak legal pada pemerintahan sebelumnya atau era penjajahan AS dkk.
Sebagian rumah dan tanah tersebut dikembalikan ke pemilik setelah dilakukan investigasi keabsahannya.
Banyak yang mengusulkan agar pangkalan militee itu dibeli saja dari pemilik dan dilegalkan atau paling tidak dijadikan tempat pengungsian.
Namun di banyak kasus, tempat pengungsian itu bisa berubah seiring dengan waktu menjadi hunian permanen sehingga menimbulkan kasus hukum sengketa kepemilikan antara pemilik dengan penggarap.
Kejadian serupa beberapa hari lalu terjadi saat seorang pemilik kebun meminta lagi tanahnya yang sudah ditempati dan dibangun perkampungan oleh orang Hazara.
Kebetulan pemilik tak tersebut adalah komandan Taliban yang selama ini mengungsi dan membiarkan tanahnya tidak terurus.
Pemindahan warga Hazara ini sempat disorot oleh media sebagai pengusiran warga dari rumahnya, padahal tanah tersebut memang punya pemilik yang berbeda.
0 Komentar