Pemilihan baru presiden Israel ini bagi warga Palestina adalah ibarat 'diangkatnya' pimpinan baru ISIS.
Antara Israel dan ISIS memang mempunyai persamaan dan perbedaan.
Keduanya sama-sama lahir atas faham keagamaan. Israel dibentuk oleh zonisme di Palestina yang saat itu sudah punya penduduk Yahudinya.
Kelompok Zionisme ini pada awalnya berjuang dalam bentuk kelompok-kelompok terorisme seperti Hagana, Iegun dan lain sebagainya.
Mereka menghalalkan 'terorisme' suci demi mencapai cita-cita dengan dukungan Kristen zionis dll.
Zionis dibentuk oleh mereka yang sudah muak menjadi korban pembantaian di Eropa dan memuncak saat Nazi Jerman melakukan Holocoust.
ISIS dibentuk oleh eks narapidana Camp Bucca yang kebanyakan adalah pendukung Saddam Husein di militer maupun partai Baath.
Israel dan ISIS sama-sama didukung AS namun dukungan ke ISIS dilakukan melalui CIA, intelijen Israel Mossda dll. Sementara di publik AS selalu kampanye melawan ISIS.
Negara yang tak tunduk dengan AS akan digilas ISIS lalu negara tersebut akan diinvasi AS dengan dalih ingin mengalahkan ISIS.
Karena ISIS hanya alat untuk hegemoni, masyarakat internasional mengutuk ISIS tapi tak mengutuk AS yang membuatnya walau Donal Trump, Hillary Clinton dan Edward Snowden sudah terang-terangan akui AS adalah pendiri ISIS.
Sementara kekejaman Israel kepada warga Palestina secara terbuka dipuji AS dan bebepa negara lainnya.
Saat ini ISIS juga dilaporkan sudah mempunyai pimpinan baru yang disinyalir juga seorang informan CIA eks Camp Bucca.
0 Komentar