SDF yang dikuasai kelompok Kurdi YPG yang berafiliasi dengan pemberontak PKK dari Turki menerapkan wajib militer dengan denda dan hukuman yang berat bagi yang menolak.
Warga di Mambij menolak wajib militer karena digunakan sebagai 'kerja paksa' untuk memperluas ambisi YPG untuk melanjutkan peperangan melawan SIG/SNC Suriah dan pemerintahan Turki, yang menjadi agenda pemberontak PKK.
Banyak warga yang menjadi korban dan itu dianggap oleh warga Arab sebagai pembersihan etnis di mana pertempuran harus dilakukan terus menerus melawan Turki yang lebih kuat.
Pemerintahan Bashar Al Assad juga menerapkan wajib militer dengan unsur paksaan. Mereka yang dilatih dalam dua minggu langsung diterjunkan melawan pasukan oposisi dalam durasi tiga bulan atau lebih.
Warga yang menolak wajib militer dikenakan sanksi pidana kurungan dan perdata yang membuat sisa hidupnya akan menjadi pesakitan.
0 Komentar