Capres Muhammad Dahlan Ambil 'Keuntungan Politik' dari Kasus Tewasnya Caleg Nizar Banat oleh Polisi Palestina

Tokoh politik Palestina Muhammad Dahlan yang digadang-gadang menjadi salah satu capres terkuat melawan Mahmoud Abbas mengkritisi tewasnya caleg atau calon anggota parlemen Nizar Banat di tangan kepolisian Palestina.

Dalam sebuah cuitan di Twitter politisi kesayangan Israel dan Uni Emirat Arab ini menegaskan pembunuhan ekstra judisial dan penghilangan paksa kepada aktivis dan pengkritik bukanlah cara-cara demokrayis dan harus dihindarkan menjadi preseden buruk bagi masa depan negara Palestina.

Muhammad Dahlan merupakan tokoh kontroversi yang kini sedang dicari oleh kepolisian Turki karena diduga kuat terlibat dalam pendanaan kudeta kepada Erdogan beberapa tahun lalu.

Mantan Menkopolhukam Palestina ini juga diduga terlibat dalam mendanai kudeta kepada presiden Mohammad Mursi di Mesir dan menaikkan Jenderal Abdel Fatah Al Sisi.

Uniknya, pimpinan Hamas parpol oposisi Palestina lawan politik Fatah PLO, juga mengkritisi cara-cara kurang beradab yang dilakukan pejabat Palestina. PM Palestina diminta bertanggung jawab atas tewasnya Nizar Banat usai ditahan pihak kepolisian.

Dalam survei Pilpres Palestina posisi pertama yang punya elektabilitas mengalahkan Mahmoud Abbas adalah Marwan Barghouti yang kini statusnya tahanan Israel. Disusul calon dari Hamas Ismail Haniyeh lalu Muhammad Dahlan.

Pemilu Palestina sendiri masih ditunda oleh pemerintahan karena ancaman keamanan dari Israel. Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi kepada Palestina karena penundaan tersebut.

Pemerintah Palestina berdalih bahwa jika pemilu tidak dilakukan di Jerusalem Timur, wilayah Palestina yang kini mengalami pembersihan etnis oleh penjajah Israel, maka pihaknya tidak akan menggelar pemilu.

Walau begitu banyak kalangan menduga selain faktor eksternal, salah satu alasan utama penundaan pemilu adalah masalah internal kekhawatiran Hamas akan kembali mengungguli Fatah dan PLO sebagaimana pemilu sebelumnya.


Posting Komentar

0 Komentar