Pergulatan Syiah Yazidiyah dari Agama Berbeda dan Hanya Sebagai 'Firqah' dalam Islam

Sebagaimana kalangan Syiah Druze yang seakan terbelah dua; yang tetap mengaku bagian dari Islam dan yang sudah mengaku sebagai agama sendiri ternyata hal yang sama juga meliputi kaum Syiah Yazidi. (Lihat selengkapnya)

Salah satu Amir atau Prince/Pangeran Yazidi di Irak dan se-Dunia Amir Anwar Muawiyah merupakan yang tegas mengatakan bahwa Yazidi kanya firqah atau sekte/taifhah dalam Islam (Syiah) yang bernuansa bangsa Arab. Walau diakui darah mereka lebih dekat dengan kaum Assirian/Suryani yang sudah melebur menjadi Arab di Irak.

Dalam berbagai wawancara di media, penulis buku sejarah Yazidi ini mengatakan bahwa pihak yang ingin membuat Yazidi sebagai agama baru hanya sejumlah kecil yang mempunyai agenda memisahkan Yazidi dari konsep bangsa dan negara Irak.

Walaupun begitu dia menjelaskan bahwa Yazidi pernah menjadi agama tersendiri dalam tahap awal perkembangannya dan pada tahap modern sudah menjadi bagian utuh dari Syiah Islam khususnya sejak dakwah Sheikh Adi ibn Musafir pada abad ke-11. (Baca selengkapnya)

Walau begitu beberapa kampanye media sosial digencarkan oleh berbagai pihak mengaku dari diaspora Yazidi di Australia, Eropa dll tidak menerima pendapat Amir Anwar Muawiyah. Bahkan Amir Hazim Tahsin Bek yang menjadi saingan Anwar juga dianggap tidak mendukung Yazidi menjadi agama yang terpisah dari Islam (Syiah).

Mereka tetap melihat Yazidi sebagai agama yang terpisah.

Namun dalam konsep 'keyakinan' Yazidi yang memiliki semacam level masyarakat atau kasta pendapat tertinggi dipegang kasta Amir dan belum ada kasta Amir yang membantah pendapat tersebut sampai sekarang.


Walau begitu pemerintagan Irak mempunyai kantor khusus urusan Yazidi yang digabung bersama Kristen dan Mandaen.

Posting Komentar

0 Komentar