Turki tak Mungkin Kembali Gunakan Huruf Arab Beda dengan Kurdi

Sejak berdirinya negara Turki, penggunaan tulisan Arab Ottoman atau Otsmani dihilangkan dan diganti dengan huruf latin.

Padahal, peradaban 500 tahun Khilafah Utsmaniyah telah melahirkan ribuan karya dan buku dalam bahasa Turki tulisan Arab Ottoman tersebut sebagaimana Farsi dan Urdu.

Sejak saat itu, bangsa Turki seperti mengulang kembali peradaban mereka dari nol menggunakan huruf latin.

Walau begitu nasib suku minoritas Kurdi di Turki sedikit lebih baik karena masih menggunakan huruf Arab Kurdi di budaya mereka.

Dan saat mereka kini memiliki pemerintahan otonomi di Suriah dan Irak, penggunaan huruf Arab Kurdi semakin tergalakkan dan berdiri sama tinggi dengan bahasa Kurdi versi Latin.

Selaian tulisan Turki Ottoman yang hilang satu lagi yang mengalami hal yang sama adalah tulisan Arab Swahili.

Bahasa ini dipakai di Somalia yang sekarang lebih menggunakan huruf latin.

Namun beberapa sekolah agama di Afrika Timur yang masih menggunakan bahasa Swahili sebagai bahasa kedua, tradisi menuliskan Swahili dengan huruf Arab Swahili masih dibudayakan.

Kondisi yang sama terjadi dengan Huruf Jawi atau Arab Melayu yang di Malaysia dan Indonesia sudah ditinggalkan. Justru di Melayu Pattani, Thailand, bahasa Melayu masih dituliskan dengan Arab Melayu.

Hal itu juga terlihat di komunitas Uighur yang masih menggunakan tulisan Arab Ottoman sebagai tulisan resmi. Dan itu terlihat di beberapa papan nama di beberapa di Xijiang.

Saat ini di dunia internet, hanya Arab Farsi, Urdu, Afghan (Parsi), Arab Kurdi yang sering tampil. 

Beberapa bahasa yang mempunyai tulisan Arabnya seperti Arwi dari India sudah punah.

Posting Komentar

0 Komentar