Presiden Koalisi dan Oposisi Suriah (SNC/SOC) dalam pidatonya baru-baru ini menyatakan tekadnya untuk membebaskan wilayah Arab yang diduduki SDF, militer pemerintahan NES di Timur Suriah.
Dia mendesak agar AS dan koalisinya untuk berpihak ke SNC yang merupakan perwakilan sah rakyat Suriah di berbagai forum internasional.
Dia menambahkan bahwa pasukan nasional Suriah (SNA) di bawah kementerian pertahanan pemerintahan interim Suriah (SIG) sanggup melaksanakan tugas yang diemban.
Menurutnya kekejaman SDF kepada warga Arab, termasuka pemaksaan menjadi milisi dan perekrutan anak-anak dll akan membuat konflik semakin tidak berkesudahan.
Belum ada tanggapan dari berbagai pihak atas seruan itu namun jika dilihat dari perimbangan kekuatan, SDF kini memiliki 100 ribuan pasukan, sementara SNA hanya 50 ribuan.
Walaupun beberapa suku Arab yang menjadi korban kebijakan otoriter SDF sudah mulai melakukan perlawanan, angka 50 ribu akan sulit memberikan bantuan jikapun AS dan sekutunya tidak membantu SDF.
Patut juga diingat bahwa pasukan rejim Bashar Al Assad, Rusia dan milisi Iran dan Irak dll juga telah mengincar wilayah tersebut yang termasuk Raqqa dan Deir Ezzour.
Jangan-jangan pergerakan SNA malah dimanfaatkan oleh rejim untuk semakin memperluas wilayahnya.
Di SDF sendiri terdapat elemen FSA (sebelum menjadi SNA) yang pro kepada pemerintahan NES dan didukung Mesir dan UAE.
Jika SNA tidak bisa mengajak mereka bekerja sama, sesuai dengan seruan ini, maka akan sulit bagi SNA untuk menang.
Walaupun begitu, pidato Presiden SNC ini telah membuatnya terlepas dari beban yang ada. Jikapun seruannya ditolak oleh pihak berkepentingan, maka tanggung jawab mereka untuk melindungi seluruh rakyat sudah tertunaikan.
Dan juga jika 'gertakan' ini tak mengubah sikap SDF, maka itu dapat menjadi daya tawar karena konflik regional saling berkaitan.
Misalnya jika pemerintah GNA di Libya membebaskan wilayah yang dikuasai pemberontak LNA di Timur Libya yang didukung Assad dan Rusia, ada kemungkinan Assad akan mengambil alih Idlib.
Dan SNA akan mendahulukan mengambil alih wilayah Arab yang kaya minyak dan mengandung 70 persen ladang migas Suriah itu dari tangan SDF.
Dari jalur politik sebenarnya telah diupayakan menjalin komunikasi kedua belak pihak. Salah satu anggota SNC dari Kurdi KNC telah mengadakan pertemuan panjang dengan PYD partai pemerintah di NED dan dominan di parlemen SDC untuk menjalin perdamaian termasuk pembagian keuntungan minyak.
AS juga mendorong koalisi PYD untuk berkomunikasi dengan baik antar sesama parpol Kurdi. Jika PYD tetap ingin otoriter, kemungkinan KNC juga akan mengerahkan pasukannya bernama Peshmerga Suriah yang kini standby di Kurdistan Irak untuk masuk ke Rojava Suriah dan memperlemah militer PYD, YPG yang menjadi dominan di SDF.
0 Komentar