Dukungan terhadap Israel datang dari berbagai pihak, baik negara-negara besar maupun kelompok etnis dan agama tertentu di kawasan tersebut.
Amerika Serikat, sebagai kekuatan global, memainkan peran penting dalam mendukung Israel. Bantuan militer, dukungan politik, dan kerja sama ekonomi AS telah memberikan keunggulan strategis bagi Israel di Timur Tengah.
Hal ini yanh membuat Suriah tak bisa berbuat apa-apa saat Israel mencaplok Suriah Selatan. Berhadapan dengan Israel meski sudah jelas melanggar aturan internasional sama saja berhadapan dengan AS dan sekutunya.
Selain AS, beberapa negara Arab telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham atas tekanan AS. Negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan dalam waktu yang sama melihat Israel sebagai mitra strategis dalam menghadapi ancaman bersama, terutama dari Iran dan aliansinya yang sudah dijadikan AS sebagai musuh global.
Kepentingan strategis dan keamanan juga menjadi faktor pendorong dukungan terhadap Israel. Beberapa negara di kawasan tersebut melihat Israel sebagai kekuatan militer yang kuat dan mitra dalam menghadapi kelompok-kelompok ekstremis yang tidak rahasia lagi adalah binaan AS, Eropa dkk untuk mengacaukan kawasan Timur Tengah.
Kerja sama ekonomi dan teknologi dengan Israel juga menjadi daya tarik bagi beberapa negara. Israel dikenal sebagai pusat inovasi teknologi, dan banyak negara di kawasan tersebut melihat potensi kerja sama yang menguntungkan.
Ancaman Iran, meski Teheran lebih sering sejalan dengan Tel Aviv, juga menjadi faktor penting dalam membentuk dukungan terhadap Israel. Kekhawatiran terhadap program nuklir Iran dan pengaruhnya di kawasan telah mendorong beberapa negara untuk mencari kerja sama dengan Israel sebagai penyeimbang kekuatan.
Selain dukungan dari negara-negara besar dan negara-negara Arab, Israel juga mendapat dukungan dari kelompok etnis dan agama tertentu di Timur Tengah. Salah satunya adalah komunitas Druze di Israel, Lebanon dan Suriah.
Komunitas Druze memiliki hubungan unik dengan Israel. Banyak dari mereka yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan memegang posisi penting dalam pemerintahan. Loyalitas itu tak diragukan lagi dibuktikan dalam peran unit Druze Israel membantai warga Gaza dalam genosida Palestina.
Hubungan ini didasarkan pada kesamaan kepentingan strategis dan integrasi yang relatif tinggi dalam masyarakat Israel.
Namun, dukungan Druze terhadap Israel tidak bersifat mutlak. Ada perbedaan pendapat di dalam komunitas tersebut, terutama terkait dengan status Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Selain Druze, beberapa kelompok Kurdi juga melihat Israel sebagai sekutu potensial dalam perjuangan mereka untuk otonomi atau kemerdekaan. Ada kesamaan kepentingan dalam menghadapi ancaman regional, dan beberapa laporan menyebutkan adanya kerja sama keamanan antara Israel dan kelompok Kurdi. Meski begitu sebagian besar warga Kurdi mendukung kemerdekaan Palestina.
Dukungan Kurdi terhadap Israel juga tidak bersifat universal. Ada perbedaan pendapat di antara berbagai kelompok Kurdi mengenai hubungan dengan Israel.
Dukungan terhadap Israel di Timur Tengah adalah isu yang kompleks dan kontroversial. Berbagai faktor geopolitik, strategis, ekonomi, dan keamanan memainkan peran penting dalam membentuk dukungan ini.
Meskipun ada dukungan yang signifikan, banyak negara dan kelompok di kawasan tersebut yang tetap menentang Israel dan mendukung perjuangan Palestina. Konflik Israel-Palestina terus menjadi isu sentral dalam politik Timur Tengah.
Dinamika dukungan terhadap Israel terus berkembang seiring dengan perubahan situasi politik dan keamanan di kawasan tersebut. Faktor-faktor seperti ancaman Iran, ekstremisme agama, dan aspirasi kemerdekaan kelompok etnis tertentu akan terus mempengaruhi dukungan terhadap Israel di masa depan.
Dibuat oleh AI
0 Komentar