Akhir Musuh AS Ditandai di Sampul Majalah TIME dengan X, Pertama Nippon Jepang

AS mulai tumbuh menjadi negara adikuasa usai Perang Dunia I, di mana banyak negara kekaisaran dunia runtuh dan melemah seperti Ottoman Turki (Utsmaniyah), Spanyol, Portugal dan lain sebagainya seperti Oman dalam kingkup Afrika, Ethiopia dll.

Saat itu, tumbuhnya AS sebagai adikuasai juga dibarengi dengan membaiknya ekonomi Jepang dan Jerman yang juga terlibat di PD I.

Jepang di PD I lahir sebagai pemenang. Sementara Jerman adalah pihak yang kalah.

Persaingan untuk memperluas hegemoni di Asia Pasifik membuat kekuatan Jepang dan AS sering bersentuhan. Begitu juga Jerman vs Inggris dan Perancis di Eropa.

Dalam sampul majalah TIME telihat bendera Nippon Jepang disandingkan dengan sejumlah tokoh yang dianggap menjadi musuh AS.

Musuh di sini artinya, pihak yang mempunyai keinginan dan sudah terealisasi untuk perang dengan AS dkk dan mengalami kekalahan.

Dalam image di atas, pertama yang berani menyerang AS dan di tanah yang dikuasai AS adalah Nippon Jepang, Hitler, Saddam Hussein dan dua eks Alqaeda yang sejatinya merupakan sekutu AS melawan Uni Soviet di Perang Dingin.

Meski Saddam Hussein tidak pernah menyerang wilayah AS, namun dia dikenal mengundang dan sengaja menantang AS untuk perang di Perang Teluk II. Dia juga berhadapan dengan sekutu saat Perang Teluk I.

Bedan dengan Bashar Al Assad dan Miammar Ghaddafi meski memusuhi AS dkk tapi tidak secara langsung menyerang pasukan AS baik di darat maupun udara.

Prinsip itu juga dipegang oleh Vladimir Putin dan Kim Jong Un, yang membatasi narasi perangnya dengan AS hanya pada retorika dan uji coba nuklir.

Bahkan Iran saat memberi respon kepada pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani juga tidak menantang AS perang, namun menegaskan hanya ingin 'menampar' dengan merudal pangkalan militer AS di Irak. Sebelum merudal, intelijen Iran kulonuwon terlebih dahulu ke Irak untuk disampaikan kepada pasukan AS di pangkalan tersebut agar sembunyi.

Patut dicatat bahwa tanda X tidak disematkan kepada Abu Bakar Al Baghdadi dari ISIS oleh majalah TIME meski yang bersangkutan dibunuh oleh pasukan AS.

Ini bisa menandakan kebingungan yang terjadi karena ISIS sebenarnya adalah proyek akal-akalan sebagaimana diungkap Edward Snowden.


Berbeda dengan Alqaeda yang memang jelas awalnya adalah sekutu AS dkk melawan Uni Soviet di Afghanistan dan menjadi musuh AS setelah itu.

Permusuhan AS dan Alqaeda terjadi saat AS mengambil inisiatif untuk membebaskan Kuwait dari invasi Irak dan tidak mengijinkan Alqaeda untuk membebaskan Kuwait sebagaimana membebaskan Afghanistan dari Uni Soviet.

Saat itu bukan saja Alqaeda yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Yaman dan beberapa negara Arab juga lebih setuju agar inisiatif dan kepemimpinan pasukan koalisi dipegang oleh negara Arab dan meski tidak melibatkan milisi seperti Al Qaeda.

Semua negara yang tidak setuju atas kepemimpinan AS itu menjadi korban Revolusi Musim Semi baru-baru ini.

Majalah Italia menyoroti mengapa dan ada apa sehingga majalah TIME tidak membuat tanda X untuk tewasnya Abu Bakr Al Baghdadi. (Baca di sini beritanya)

Posting Komentar

0 Komentar