Di antara yang kecewa adalah soal belum ditunjuknya menteri wanita dalam jajaran kabinet yang baru.
Kementerian pemberdayaan wanita juga masih kosong bersama posisi lainnya. Diduga beberapa posisi kementerian masih sedang didiskusikan.
Ada juga yang menyindir bahwa banyak anggota kabinet merupakana lulusan penjara 'Guantanamo' atau paling tidak masuk daftar yang dicari di AS.
Ini menjadikan pejabat Afghanistan mirip Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang kini masuk dalam daftar buruan AS.
Namun banyak juga yang optimis dan penuh harapan.
Di antaranya menjelaskan jika sebelumnya pemerintahan banyak diisi lulusan universitas bergengsi di luar negeri seperti Harvard dan Oxford tapi praktik korupsi dan pungli marak maka pemerintahan para Mulla diharapkan lebih bersih dan jauh dari korupsi.
Susunan kabinet diumumkan tadi malam meski beberapa kementerian sudah diketahui pejabatnya sebelumnya. Hanya menteri kesehatan yang dipertahankan dari pemerintahan sebelumnya.
AS dkk menarik pasukannya dafi Afghanistan pada 31 Agustus yang seharusnya 1 Mei 2021 yang lalu.
Ini menandakan berakhirnya pendudukan AS dkk selama 20 tahun dan mengakibatkan ratusan ribu korban tewas dan jutaan korban luka baik yang terdampak langsung maupun tidak.
0 Komentar