Posisi Taliban sekarang bahkan lebih lemah dari posisi tahun 90-an akhir yang saat itu diakui oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Pakistan.
Saat ini, baik karena takut dengn tekanan AS dkk maupun karena mempunyai kepentinga sendiri, tidak ada negara di dunia yang mengungkapkan keinginan mengakui pemerintahan Taliban.
Dengan begitu, kondisi ini akan mempermudah PBB untuk menjadikan Afghanistan di era Taliban sebagai negara 'yatim' yang akan terus dijadikan bancakan baik dalam proyek kemanusiaan maupun ajang saling sikut di meja diplomasi.
Posisinya mirip dengan Palestina dan Siprus Utara bahkan seperti pemerintahan SIG di oposisi Suriah.
Jika dibandingkan, Palestina adalah anggota negara OKI tapi tidak di PBB karena lembaga dunia itu mengakui bahwa Palestina adalah milik negara penjajahnya Israel yang kebetulan berlawanan sengan prinsip PBB. Palestina diakui oleh puluhan negara.
Sementara itu, Siprus Utara hanya diakui Turki tapi menjadi anggota peninjau di OKI. Tidak masuk anggota PBB.
Pemerintahan SIG Suriah hanya diakui oleh Qatar dan Liga Arab. Tidak diakui PBB maupun OKI.
Sementara pemerintahan IEA Taliban kemungkinan tidak akan diakui oleh semua lembaga di atas bahkan oleh negara apapun selagi negara yang akan mengakui itu masih merasa terancam oleh AS dkk jika melakukan itu. Walau antara AS dan Taliban sudah KTT Damai di Doha, Qatar.
0 Komentar