Kondisi di Afghanistan semakin memanas. Setelah Taliban mengumumkan pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Mohammad Hassan Akhund, pasukan perlawanan juga menyebut akan membentuk pemerintahan tandingan.
Mengutip media Afghanistan, Khaama News, pasukan Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk mempertahankan demokrasi di negara Asia Tengah itu. Mereka juga menekankan bahwa pemerintahan susunan Taliban merupakan susunan yang berbahaya bagi dunia.
"Front perlawanan mengakui bahwa mereka akan membentuk pemerintahan transisi yang demokratis dan sah yang dibentuk berdasarkan suara rakyat dan dapat diterima oleh masyarakat internasional," ujar pernyataan pasukan pimpinan Ahmad Masoud itu dikutip Kamis (9/9/2021).
0 Komentar