Meski pemerintahan IEA Taliban telah menegaskan bahwa kabinet mereka telah inklusif dengan memasukkan satu wakil PM dari etnik Uzbek dan satu menteri dari Tajik serta Panglima Angkatan Bersenjata dari Tajik, namun negara-negara SCO meminta Afghanistan harus miliki kabinet inklusif.
Bahkan pada akhir acara, presiden Iran dan Tajikistan secara khusus melakukan konferensi pers agar Taliban merombak susunan kabinetnya.
Pemerintahan IEA Taliban tidak merespon secara langsung desakan ini namun beberapa individu yang menjadi petinggi di Taliban menyatakan bahwa Iran seharusnya fokus mengurusi politik internal mereka.
Menurut pandangan beberapa petinggi Taliban di Twitter, justru kabinet di Iran dapat disebut tidak inklusif karena tak memasukkan menteri dari Kuzhestan, Sistan Balochistan, Kurdistan maupuan Azerbaijan yang menjadi wilayahnya.
Sebelumnya Panglima Angkatan Bersenjata IEA Taliban Qari Fasihuddin Al Badkhsani yang Tajik telah mewanti-wanti bahwa pihaknya tidak akan menuruti intervensi asing ke politik dalam negerinya dan berharap warga Afghanistan tidak terjebak dalam isu primordialisme.
Sebagaimana diketahui, kabinet IEA Taliban juga mengakomodasi satu orang menteri dari pemerintahan sebelumnya bernama Wahid Majrooh yang menjabat sebagai menteri kesehatan Afghanistan.
0 Komentar