Hal itu terlihat masih adanya pihak yang menyebarkan rumor dan dikutip oleh media mainstream walau sudah dipastikan hoaks dan berita palsu.
Sebelumnya, media dari India mengulang-ulang berita kematian Mulla Baradar walau sudah disangkal dengan bukti foto dan audio sampai tiga kali.
Kondisi ini mengingatkan publik di Afghanistan bahwa masih ada aktor lokal maupun luar negeri yang ingin mengganggu keselamatan para pejabat negara Afghanistan yang baru.
Hal itu diperparah lagi bahwa pejabat di AS masih menetapkan sejumlah anggota kabinet IEA Taliban dalam daftar buron meski keduanya sudah tanda tangan kesepakatan damai di Doha, Qatar.
Kemungkinan besar AS dalam level negara tak akan merudal dari drone pejabat Taliban sebagaimana dilakukan ke Qasem Sulaimani, pejabat Iran yang tewas ditarget drone di Irak. Uniknya, sebelumnya baik AS dan Qasem Sulaimani bekerja sama melawan ISIS.
Namun elemen liar binaan AS atau lembaga klandestein tetap masih berpotensi sebagai ancaman.
Jubir Zabehullah Mujahid sebelumnya menceritakan bagaimana dirinya menjadi target drone selama ini walau tidak masuk dalam daftar buron.
Begitu juga isu yang berkembang mengenai Mulla Baradar diduga untuk melihat dan mengetahui jalur komunikasi yang dipakai para pejabat Afghanistan yang baru.
0 Komentar