Setelah Diakui Sebagai 'Lembaga Militer' Resmi, Haftar Kembali Tegaskan Tidak Tunduk kepada Siapapun

Usai mendapat kuota anggaran negara sebagai angkatan bersenjata Libya, pemberontak LNA pimpinan Khalifa Haftar kembali menjadi fokus berita di Libya.

Haftar dalam sebuah parade menegaskan bahwa pihaknya tidak dalam otoritas siapapun termasuk pemerintahan GNU di Tripoli yang juga bentukannya.

Pernyataan ini muncul usai bocornya daftar kuota anggaran yang menyebut LNA sebagai militer Libya dan mendapat alokasi anggaran 2 miliar dolar lebih sementara Kementerian Pertahanan juga mendapat angka yang serupa.

Sebagaimana diketahui pemerintahan GNU adalah hasil kompromi pemerintahan Libya sebelumnya GNA dengan pihak LNA.

GNU menjadi entitas yang diakui sebagai pemerintahan sah Libya.

Haftar memang sudah membubarkan pemerintahan tandingan yang dia dirikan di Tobruk. Namun dia malah mendirikan kelembagaan politik militer yang terdiri dari pemerintahan bonekanya.

Sikap mbalelo Haftar ini dapat dimaklumi karena sebelum melakukan pemberontakan LNA memang menjadi militer Libya dengan kepanjangan Libgan National Army.

Namun Haftar melakukan tindakan disloyalitas kepada GNA dan dipecat. Tak terima dipecat dia memboyong para petinggi militer ke Benghazi.

Walau sudah berstatus pemberontak, LNA secara de facto menguasai 3/4 wilayah Libya. Dan hampir saja menguasai Tripoli sebelum akhirnya padukan pemerintah berhasil mengusirnya.

Pernyataan ini pula akan membuat GNU melakukan konsolidasi kekuasaan.

Pembenahan di tubuh militer akan sulit dilakukan tanpa didikte oleh Haftar.

Walaupun pemerintahan akan hanya ada satu yakni GNU, militer Libya akan tetap terbagi dua yakni LNA yang dipimpin Haftar dan militer yang dibawah Kementerian Pertahanan.





Posting Komentar

0 Komentar