Putin Peringatkan Pengungsi Afghanistan ke Eropa Tidak Dieksploitasi AS dkk Jadi Teroris

Presidem Vladimir Putin mengungkapkan keprihatinannya atas perkembangan situasi di Afghanistan.

Dia mendesak pengungsi yang dibawa atau dievakuasi AS dkk tidak menjadi teroris di masa mendatang sebagaimana sering terjadi selama ini.

Sementara itu suasana rusuh kembali terjadi di bandara akibat proses evakuasi yang tidak tertib.

Kebanyakan yang dievakuasi adalah warga AS dkk, staf kedutaan, karyawan perusahaan kontraktor militer, warga Afghan yang pernah bekerja sebagai penerjemah atau lokal staff dan lain sebagainya.

Khusus untuk warga Afghan kecurigaan mulai tercipta karena ternyata mereka seperti dibuang ke beberapa negara seperti Uganda dan negara lainnya yang mau menerima.

Taliban mencurigai bahwa proses evakuasi sengaja dilakukan AS dkk dengan sesemeraut mungkin agar menunda penarikan pasukan AS dari Kabul yang semula Mei lalu mundur ke Agustus lalu September.

Juru bicara Taliban Shuhail Shaheen menegaskan bahwa proses evakuasi akan diakhiri pada 31 Agustus untuk selanjutnya akan membuka bandara sipil Kabul untuk penerbangan.

Negara yang ingin evakuasi warganya dapat menggunakan bandara komersil Hamid Karzai.

Namun sulit untuk memastikan AS dkk akan menuruti permintaan pemerintahan Taliban tersebut. Namun diperkirakan keberadaan AS akan semakin panjang di Afghanistan.

Pemerintahan Kabul sendiri saat ini akan mengumumkan nama-nama kabinet inklusif yang akan dibentuk. Namun rencananya pengumuman akan dilakukan usai semua pasukan AS keluar dari Afghanistan.

Artinya, jika pasukan AS dkk tidak mengundurkan diri maka struktur pemerintahan akan sepenuhnya diisi oleh kabinet dari Taliban yang otomatis dijabat ketua komisi.

Hal itu terjadi di Kementerian Pendidikan yang telah diambil alih oleh Komisi Pendidikan Taliban. Uniknya, eks Menteri Pendidikan era Ashraf Ghani masih dibolehkan masuk ke kantor namun posisinya sebagai acting minister yang tunduk pada Ketua Komisi Pendidikan.

Artinya Ketua Komisi Pendidikan menjadi menteri pendidikan de facto dan acting menterinya menjadi sekelas sekjen.

Amnesti yang diberikan oleh pemerintahan Taliban baru-baru ini ternyata untuk semua termasuk Pesiden Ashraf Ghani. Sehingga jika Ghani pulang ke Afghanistan tidak akan diadili sebagaimana Saddam Husein atau Moammar Ghaddafi.

Perkembangan terbaru menyebut bahwa Tajikistan sudah mulai mendrop persenjataan ke milisi anti-Taliban di Panjshir.

Berita berbahasa Rusia ini tidak bisa dikonfirmasi karena tidak mencantumkan keterangan dari pejabat di Tajikistan.

Namun kuat dugaan, Tajikistan menginjinkan kembali beberapa pesawat yang dilarikan oleh pasukan Ghani ke Tajikistan diterbangkan pulang ke Panjshir untuk mendukung milisi anti Taliban.

Secara umum orang-orang di Panjshir merupakan etnik Tajik walau di Taliban sendiri terdapat banyak anggota yang beretnik Tajik.

Posting Komentar

0 Komentar