Pengumumunan Pemerintahan Taliban di Afghanistan Tetap Menuggu Pasukan Asing Pergi, Ini Alasannya

Pemerintahan Taliban di Afghanistan akan tetap menunggu evakuasi seluruh pasukan asing yang terdiri dari AS, NATO dkk dari Kabul Afghanistan untuk kemudian mengumumkan susunan pemerintahan dan kabinet.

Kuat dugaan bahwa pengumuman sengaja di-delay untuk menghindari persepsi buruk seperti anggapan bahwa pemerintahan Taliban adalah 'boneka' AS atau lain sebagainya, sehingga independensi pemerintahan dapat terjaga.

Media seperti VOA memprediski bahwa pemerintahan Taliban akan mirip dengan era pemerintahan pertama pada akhir 90-an. (Baca selanjutnya)

Posisi Leadership Council/Dewan Kepemimpinan atau 'Rahbari Shura' akan menjadi pemegang otoritas tertinggi karena akan dipimpin oleh pemimpin spiritual tertinggi Hibatullah Akhundzada. 

Di Iran, lembaga ini disebut The Office of the Supreme Leader of Iran (Persian: دفتر مقام معظم رهبری‎, Daftar-e Magham-e Moazzam-e Rahbari lit. Dikenal juga dengan istillah Office of the Supreme Leadership Authority) atau the House of Leadership (Persian: بیت رهبری‎, Beit-e Rahbari).

Di Indonesia lembaga ini kira-kira ekuivalen dengan Kantor Kepresidenan atau KSP digabung dengan Unit Kerja Presiden.

Hanya saja posisi kepala negara di Indonesia bersifat 'dipilih' secara langsung sementara di Iran dan mungkin Taliban dipilih oleh anggota 'Rahbari Shura' tersebut.

Sebelumnya diperkenalkan juga sebuah dewan beranggotakan 12 orang yang membantu menjalankan kepemimpinan, 40 persennya diisi oleh non Taliban seperti Hamid Karzai, Abdullah Abdullah dan Gulbuddin Hekmatyar. Lembaga ini dipimpin oleh Mulla Baradar. (Baca selanjutnya)

Dewan ini diperkirakan posisinya mirip dengan Guardian Council di Iran atau Dewan Wali yang posisinya mirip MK, BPIP dan Wantimpres digabung bersamaan.



Posting Komentar

0 Komentar