Kedua organisasi ini, terlepas dari pengakuan Donald Trump diciptakan oleh AS, seperti berlomba untuk mendapat proyek dari pemerintah, tentunya di balik layar, untuk membungkam aspirasi warga lokal terhadap persekusi dari pemerintah.
Hal itu terlihat dari sebuah tayangan video berikut yang menjelaskan saat penduduk Tuareg di Mali yang dipersekusi oleh pemerintah yang didominasi oleh etnik Fulani, memerdekakan diri dalam negara Azawad, tiba-tiba kelompok Alqaeda dari etnik Arab berkembang pesat.
Orang-orang Tuareg yang merupakan bagian dari etnik Berber, merasa bahwa Alqaeda memang buatan pemerintah yang didukung NATO dari Eropa untuk membungkam mereka.
Kini negara Azawad tinggal kenangan karena sebagian besar wilayahnya dikuasai Alqaeda yang uniknya selalu diberitakan di media mainstream sedang 'diperangi' pemerintah, AS, NATO dll.
0 Komentar