Berbeda dengan UAE yang sudah memiliki PLTN namun bahab baku uraniumnya impor dari Korea Selatan, maka Arab Saudi dan Yordania ingin berswasembada karena memiliki kandungan uranium di wilayahnya.
Yordania sudah menandatangani kontrak kerja dengan Rusia namun dibatalkan karena kendala pendanaan dan memilih untuk membangun sendiri reaktor nuklir PLTN dengan ukuran yang lebih kecil.
Yordania memiliki beberapa universitas yang memiliki kajian dalam pengembangan teknologi nuklir.
Sementara Arab Saudi saat ini sedang membangun fasilitas pengayaan uranium dengan perusahaan Tiongkok untuk menyediakan bahan baku 16 PLTN yang sedang direncanakan.
Program energi nuklir Arab Saudi penuh dengan misteri sebagaimana Israel. Pengamat di AS dan lainnya seorang jurnalis pernah mengungkap bahwa sebenarnya Arab Saudi sudah mempunyai beberapa fasilitas nuklir dan berkemungkinan telah memiliki sejumlah senjata nuklir.
0 Komentar