Pemandangan ini menjadi unik karena sebagian besar pengungsi Suriah di Lebanon dan luar negeri justru kebanyakan meninggalkan negaranya karena kekejaman Assad.
Tidak diketahui apakah animo pengungsi ikut mencoblos di pilpres timbul karena iming-iming dapat kembali ke kampung halaman dengan aman atau tidak.
Namun beberapa pejabat di Lebanon mulai mewacanakan agar pemulangan warga pengungsi Suriah dari Lebanon harus dipercepat khususnya kepada warga yang ternyata adalah pendukung Assad sendiri, kecuali kepada pengungsi yang tidak ikut pemilu dan belum bisa kembali ke rumahnya di Suriah karena takut dengan penghilangan nyawa oleh serdadu Assad.
Pilpres Suriah sudah dimulai sejak 20 Mei 2021 di beberapa kedutaan di dunia. Sementara pencoblosan di wilayah Assad akan digelar pada 26 Mei.
Sementara itu Assad diduga terus melakukan pengusiran secara paksa warga yang tak loyal kepada pemerintah ke wilayah oposisi dalam hal ini wilayah SIG/SNC Suriah.
Pengusiran sepihak atau politik demografi ini membuat penjaga perbatasan SIG Suriah menolak masuknya orang-orang tersebut karena pihak Rusia dan Assad tidak mengkomunikasikannya ke otoritas pemerintahan sementara (SIG) Suriah.
Media pro Assad lalu memberitakan bahwa SIG tidak manusiawi karena menolak masuknya pengungsi padahal rombongan yang masuk utu adalah korban pengusiran yang melanggar HAM internasional.
0 Komentar