Serangan Balik Intelijen Assad untuk Pemain Geopolitik Timur Tengah

Mungkin pada awalnya revolusi musim semi Suriah hanya ikut-ikutan dengan tren yang saat itu terjadi di Tunisia, Mesir dan Libya.

Namun usai keberhasilan aksi demo menumbangkan Mubarak memberi angin kepada aksi demo Suriah untuk melanjutkan tuntutan mereka.

Bashar Al Assad mulai kalap dan akhirnya membebaskan lebih dari 1.000 tahanan terorisme dalam amnesti besar-besaran.

Tujuannya, diharapkan para narapidana tersebut akan berbaur dengan kelompok aksi demo dan membentuk gerakan bersenjata sebagai reaksi atas kebrutalan aparat.

Dengan demikian Assad akan punya dalih memerangi kelompok teror bukan kalangan sipil.

Tahanan yang dikeluarkan itu berasal dari Sadnaya, sebuah penjara maksimum untuk anggota terorisme. Setidaknya tiga dari tahanan itu menjadi pimpinan pemberontak bersenjata yang merangkul atau 'memakan' kelompok-kelompok kecil pemberontak menjadi kelompok yang lebih besar.

Khususnya mereka yang bergabung dengan FSA yang saat itu masih terpecah belah dan masing-masing mempunyai agenda tersendiri.

Salah satu di antara tahanan itu adalah Muhammd Al Jolani yang kemudian menjadi Emir Al Qaida. Uniknya dia juga pernah menjadi penguni penjara Kamp Bucca yang merupakan tahanan AS di Irak dan melahirkan banyak tokoh teroris juga.

Pada tahap berikutnya AS dkk yang merasa kelompok buatan mereka Free Syrian Army (FSA) berhasil digulung oleh peliharaan intelijen Assad, mulai menggoreng eks Camp Bucca lainnya di Irak.

Mereka masuk ke Alqaeda dan menjadi besar. Lalu memisahkan diri menjadi IS Iraq dan akhirnya membesar menjadi ISIS. Mereka menguasai beberapa provinsi beserta harta kekayaannya khususnya yang ada di perbankan.

Al Jolani akhirnya perang dengan ISIS dan akhirnya keluar dari Alqaeda dan menyatakan HTS kelompoknya hanya punya agenda melawan rejim, bukan aksis terorisme global.

Mereka menguasai Idlib dan belakangan mendirikan pemerintahan SG. Al Jolani menjadi sosok yang misterius karena di lain pihak kelihatan pro Assad dan anti FSA. Dan di lain pihak juga dituduh lawannya menyuplai informasi ke drone AS untuk membunuh lawan-lawannya.

Sementara itu ISIS mendirikan ibukota di Raqqa dan mulai melakukan perekrutan massal tentaranya termasuk orang-orang Kurdi dengan latar PKK.

AS merasa sudah cukup membiarkan ISIS membesar karena hampir mencapai Baghdad. AS akhirnya memulai kampanye menghabisi ISIS yang pada awalnya adalah buatan mereka sendiri.

Sementara itu pengusaha Suriah yang juga punya paspor Rusia George Haswani dikenai sanksi oelh AS karena bekerja sama dengan ISIS khususnya menyalurkan penjualan minyak ISIS di Deir Ezzour ke rejim dan pasar lainnya.

Rusia dan Iran mulai terlibat membantu Assad mengimbangi AS dkk. AS menggunakan YPG kelompok teroris PKK cabang Suriah yang membuat berang Turki yang kini tinggal sendirian di belakang FSA. FSA pro Turki akhirnya berubah nama menjadi SNA dengan pemerintahan SIG/SNC.

YPG membesar menjadi SDF dan berhasil tumbangkan ISIS dengan bantuan serangan udara AS. ISIS mudah ditaklukkan karena banyak yang membelot mendukung SDF khususnya komandan-komandan lapangan yang awalnya memang berlatang belakang Kurdi atau PKK.

AS akhirnya mengakui keunggulan intelijen Assad karena dunia sudah lupa dengan aksi demo revolusi musim semi Arab karena sibuk memerangi ISIS.

Kini ISIS hampir sudah runtuh. Namun masing-masing pihak diyakini masih 'menyimpan' stok ISIS masing-masing untuk menyerang lawan. Misalnya ISIS peliharaan Assad akan diarahkan melawan SDF, SNA bahkan HTS nya Al Jolani.

Sementara ISIS peliharaaan SDF akan diarahkan melawan rejim dan seterusnyam ISIS peliharaan AS diarahkan untuk menyebar ke Afrika yang di situ komando AS Afrika (Africom) mempunyai banyak proyek. 

Kini tinggal Al Jolani yang menjadi unik. Jika SDF identk dengan kebijakan AS. SIG identik dengan kebijakan Turki. Sisa FSA di Al Tanf tunduk ke AS. Eks FSA di Daraa tuntuk ke Rusia. Lalu kepada siapa Al Jolani tunduk?

Di satu pihak dia merupakan eks penghuni penjara Suriah Sadnaya yang artinya dia punya channel ke rejim. Dia juga eks penghuni Kamp Bucca Irak yang artinya dia punya channel ke AS. Sementara HTS berada di Idlib daerah yang menjadi jaminan Turki.

Baca selengkapnya mengenai eks penjara Sadnaya (klik)

Lihat riwayat Al Jolani (klik)

Lihat riwayat Zahran Al Alloush eks penghuni Sadnaya lainnya (klik)

Posting Komentar

0 Komentar