Media barat menyangsikan kemampuan dan keinginan Turki melawan ISIS padahal integritas Turki sudah ditunjukkan dengan memberikan kesempatan Peshmerga melintasi wilayah Turki untuk melawan ISIS di Kobane.
Framing yang dibuat oleh media-media barat adalah bahwa Turki bersekongkol dengan ISIS untuk menutupi kenyataan justru AS lah yang 'menciptakan' ISIS di Kamp Bucca Irak dan itu sudah diakui oleh Hillary Clinton dan Edward Snowden. Belakangan diperkuat oleh pengakuan Donald Trump.
Media-media Barat kemudian mengglorifikasi kemenangan ISIS saat beberapa tank Turki hancur dilumat ISIS walau berhasil menguasai Al Bab.
Ada keanehan dengan propaganda Barat ini, yakni di satu pihak menuduh Turki dengan Ottomanisme padahal Erdogan sudah tegaskan tidak akan kembali dirikan Khilafah Utsmaniyah, dan di lain pihak menarasikan bahwa ISIS buatan Turki.
Logika ini sebenarnya sangat unik karena sangat jelas Turki yang sudah merdeka puluhan tahun tak akan serahkan negaranya menjadi bagian ISIS begitu saja.
Sejarah kemerdekaan Turki itu juga melawan 'boneka' Ottoman yang sudah menjadi zombie-nya sekutu Inggris dkk paska kekalahan di PD I.
Apalagi dalam berbagai media beberapa individu ISIS juga menyatakan keinginan mereka merebut Istanbul dan Mekkah yang tentu juga tak semudah itu diijinkan Arab Saudi.
Namun usaha berbagai media barat untuk menyembunyikan pengakuan AS sebagai pembuat ISIS tetap berlangsung lama.
Bahkan AS juga menuduh rejim Bashar Al Assad ikut membantu ISIS khususnya saat miliarder Kristen pro Assad yang punya paspor Rusia malah menjadi dealer kilang minyak yang dikuasai ISIS.
Ada jutaan orang yang telah menjadi korban 'prank' AS ini baik yang meninggal, mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.
0 Komentar