Dukungan itu diberikan dalam kunjungan pejabat Irak ke Mesir baru-baru ini.
Suriah sempat dikeluarkan dari organisasi Liga Arab saat revolusi musim semi Arab tahun 2011. Selanjutnya pihak oposisi terlihat mewakili Suriah di berbagai kegiatannya. Walau begitu pemerintahan SDC/SDF juga mempunyai kantor perwakilan di Mesir sekaligus untuk Liga Arab.
Berbagai negara Arab sudah mulai mengakui kembali legitimasi Bashar Al Assad dengan pembukaan kedutaan namun banyak yang tidak mengirim Duta Besarnya kecuali Mauritania.
Qatar menjadi satu-satunya negara Arab yang mengakui oposisi dan pemerintahan SIG nya sebagai perwakilan resmi Suriah dan mempunyai kedutaan yang diwakili oleh oposisi (SNC/SOC).
Menurut Irak konflik Suriah yang berkepanjangan membuat kepentingan Baghdad juga terganggu. Semua pihak diharapkan melakukan rekonsiliasi.
Secara umum Irak sebagaimana Rusia dan Iran mendukung Bashar Al Assad namun tidak bisa berbuat banyak karena sanksi AS ke Suriah.
Irak juga tak bisa ekspor minyak ke Suriah dan meningkatkan perdagangan karena jalur ekonomi dari Baghdad ke Damaskus diblok oleh pasukan AS di Al Tanf dekat kamp pengungsi Al Rukban.
Beberapa waktu yang lalu kantor dagang Irak mengungkapkan keinginan untuk impor produk murah dari Suriah. Namun realisasinya akan sulit dilakukan. Berbeda dengan Iran yang memang cuek dengan sanksi AS.
Bahkan Rusia yang kaya minyak tak berani pasok minyak ke Suriah karena takut perusahaan minyaknya akan menjadi target sanksi.
Rusia juga menghimbau Liga Arab untuk mempermudah pencairan dana Suriah di perbankan Arab yang terblokir akibat sanksi AS tersebut.
Moskow memang sangat membutuhkan Damaskus untuk segera membayar utang-utangnya.
Namun langkah Rusia ini sama saja membenturkan Liga Arab dengan AS.
Kondisi Suriah yang sudah parah akibat konflik semakin diperparah dengan sanksi AS.
Kamp pengungsi di Al Rukban dekat pangkalan militer AS Al Tanf misalnya otomatis menjadi kamp kematian karena isolasi dari berbagai pihak.
Kamp yang berad di Suriah dan berbatasn dengan Yordania dan Irak ini tak bisa mendapat pasokan bantuan pangan PBB dari luar karena dilarang oleh rejim Bashar Al Assad.
Rejim Bashar Al Assad juga gak bisa memasok bantuan ke pengungsi karena kamp ini berada dalam penguasaan pasukan AS dan milisi setempat.
AS dan milisi setempat juga tak punya niat membantu atau menanggung kehidupan para pengungsi.
Irak dan Yordania juga tak bisa membantu karena dicegah oleh semua pihak. Bahkan pintu perdagangan yang lancar dari Irak ke Suriah hanya melalui Kurdistan ke wilayah SDC/SDF yang tidak terkoneksi dengan Al Tanf/Al Rukban.
Hanya tinggal menunggu waktu bencana kematian terjadi kepada para pengungsi jika tidak dipasok oleh para penyeludup yang siap mati kapan saja.
0 Komentar