Pengakuan ini tentunya tidak mengejutkan karena saat ISIS berkuasa di Suriah dan Irak pernah menjalin hubungan ekonomi dengan rejim Bashar Al Assad dan hampir semua kelompok yang bertikai.
Bahkan pengakuan AS yang menjadi pendiri ISIS yang diblowup oleh Donald Trump dan Hillary Clinton juga masuk akal karena pimpinan ISIS merupakan mantan tahanan eks pengikuti Saddam Husein di Partai Baath atau militer Irak saat itu.
Para pimpinan itu pula pernah dipenjara di Kamp Bucca yang menjadi titik awal bangkitnya ISIS.
Saat AS dan sekutunya termasuk beberapa negara NATO membombardir ISIS di Raqqa dibantu oleh SDF dari darat, justru padukan SDF yang melakukan negosiasi agar ISIS meninggalkan kota di Suriah tersebut.
Bahkan negosiasi dilakukan oleh Jenderal Mazloum Abdi pimpinan SDF melalui sepupu atau saudaranya menjadi anggota ISIS.
Pengakuan ini cukup menarik karena semua pihak yang bertikai di Suriah mengakui ingin membasmi ISIS, walau hampir semuanya punya 'kerja sama khusus' dengan ISIS.
0 Komentar