Keempat pemain tersebut termasuk dua dari Tiongkok dan dua dari AS sendiri.
Ini tidak termasuk roket New Glenn buatan BlueOrigin yang memang proses desainnya bersamaam dengan Falcon-9 namun kalah cepat dalam merealisasikan.
Dua dari Tiongkok itu adalah LinkSpace dan roket Hyperbola-2 dan yang dari AS termasuk roket Terran-2 dari Relativity Space dan RocketLab yang memiliki peluncuran sendiri di Selandia Baru.
Khusus untuk RocketLab dengan roket Neutronnya, perusahaan ini tidak meninggalkan roket kecilnya yang akan terus dipasarkan untuk meluncurkan muatan ukuran kecil. Perusahaan ini bahkan sudah mendapat kontrak untuk meluncurkan muatan ke bulan, dengan ukuran kecil.
Hal itulah yang membuat SpaceX dianggap meninggalkan ruang kosong yang bisa diisi yang lain. Beda halnya jika SpaceX mendirikan anak perusahaan yang khusus menawarkan jasa untuk roket kecil seperti Falcon-1 dan satu lagi yang terus memaksimalkan Falcon-9 dan Falcon Heavy nya.
Dari lembaga pemerintahan sendiri hanya Tiongkok yang sudah mengumumkan akan mengadopsi pada Long March 8.
Rusia dan Eropa (ESA) juga sudah lama mengumumkan 'reusabilitas' pada salah satu sistem roket mereka tapi dengan konsep yang sedikit berbeda.
0 Komentar