Assad Semakin Kuat, Dunia Harus Terima Kenyataan

Usai 10 tahun 'revolusi musim semi' di Suriah, banyak pengamat memprediksi bahwa rejim Bashar Al Assad kini semakin kuat dan uniknya semakin 'disukai' oleh rakyatnya meski karena tidak ada pilihan.

Untuk itu, dunia harus menerima keadaan dan menyikapi kenyataan dengan baik.

Beberapa alasan penguatnya Assas adalah:

1. Rakyat Suriah trauma dengan apa yang terjadi di Libya, Mesir, Yaman dan kain sebagainya yang juga pernah mengalami hal yang sama.

Negara bukan tambah baik di tangan 'kaum revolusioner' yang menumbangkan rejim sebelumnya. Yaman dan Libya bahkan sampai sekarang terus mengalami konflik. Tunisia dan Mesir yang menjadi 'kelahiran' revolusi juga tidak menjadi lebih baik.

2. Assad kini tidak hanya didukung oleh rakyat yang selama ini tidak setuju revolusi, tapi juga oleh eks oposisi yang sudah rekonsiliasi secara terpaksa karena kekalahan maupun karena kecewa dengan oposisi.

3. Secara 'de facto' praktis tidak ada lagi kekuatan 'oposisi' di Suriah karena komitmen negara-negara barat 'yang mendukung di belakang layar' telah berubah. Sehingga oposisi merasa telah 'ditipu' dan mereka kini hanya tinggal di pengungsian.

4. Kelompok yang disebut dengan 'oposisi' saat ini hanya kaum pengungsi yang sebenanenya tinggal di perbatasan dengan Turki.

5. Bahkan AS dkk yang selama ini menjadi 'provokator' konflik kini telah membuat dan memiliki 'musuh' yang dianggap lebih layak diperhatikan seperti ISIS dari Assad.

6. Pemerintahan SDC/SDF yang menguasai sepertiga atau nomor kedua terkuat setelah Assas juga tidak ingin 'menggulingkan' Assas meski didukung AS dkk. Dalam beberapa isu, mereka bahkan lebih memusuhi oposisi dan Turki. Khusus untuk kasus Turki, permusuhan SDF ke Ankara lebih 'menjual' daripada memusuhi Assad.

7. Sanksi ekonomi kepada Assad oleh AS dkk dinilai hanya semakin memperkuat posisi rejim sebagai satu-satunya 'otoritas resmi' di Suriah.

8. Munculnya nama Riyad Hijab sebagai calon yang digadang-gadang jadi pengganti Assad, hanya wacana liar dari komunitas internasional dan oposisi yang dengan cerdas digunakan oleh Rusia dan Iran untuk 'menekan' Assad memperkuat keuntungan ekonomi mereka masing-masing dari konflik.

Posting Komentar

0 Komentar