Pemerintah Republik Indonesia diminta tidak menyepelekan dengan adanya isu pembentukan Kabinet Negara Acheh Darussalam di pengasingan, dengan pengukuhan Dr. Yusra Abdul Gani, SH, sebagai Perdana Menteri.
“Jangan disepelekan oleh RI dan oleh para petinggi GAM yang bertanggungjawab terhadap MoU Helsinki karena tidak menjawab untuk kepentingan rakyat Aceh secara menyeluruh,” demikian tanggapan Tgk. Sufaini Syekhy melalui siaran pers, Minggu (20/12/2020).
Presidium Aceh Internasional Independent (AII) ini menegaskan, pengangkatan Yusra Habib sebagai Perdana Menteri Negara Acheh Darussalam di pengasingan ini ibarat api dalamm sekam. Hal ini akibat para Petinggi GAM yang tidak menghargai para tokoh Aceh di luar, yang selama perjanjian damaitdak di ajak untuk memikirkan persoalan Aceh secara menyeluruh.
0 Komentar