PM Suriah Timur Ilham Ahmed Bakal Gelar Konferensi Besar Atasi Masalah Deir Ezzor


PM Suriah Ilham Ahmed yang menjadi bagian dari pemerintahan nasional (SDC) Timur Suriah akan mengadakan konferensi untuk mengatasi masalah Deir Ezzor.

SDC adalah sayap politik SDF pimpinan Jenderal Mazloum Abdi. Sementara Co Chair Presiden Suriah dipegang salah satunya oleh Amina Omar.

Dalam sebuah wawancaranya berikut, Ilham Ahmed mengatakan bahwa pihaknya akan mempertemukan pemerinntahan otonomi NES dengan pimpinan Co Chair Perdana Menteri Abde Hamed Al Mehbash dengan masyarakaat sekitar Efrat dan Aljazira.

NES sendiri memiliki tujuh kanton yang masing-masing dipimpin oleh Co-Chair PM yang berbeda-beda.

Menurut Ilham Ahmed, bisa saja ada teknokrat, emir kabilah, tokoh masyarakat dan lain sebagainya yang tidak puas dengan kinerja NES dan pemerintahan kanton selain partai politik oposisi NES termasuk perwakilan dari rejim dan oposisi SNC/SOC.

Konferensi tersebut akan menampunh segala usulan tersebut untuk meredakan konflik dari warga khususnya di Deir Ezzor yang belakangan dilanda ketidakpuasana dari Kabilah Al Uqaidat, pemilik hak ulayat ladang migas Al Omar.

Tidak diketahui apakah perwakilan rejim dan oposisi akan menghadiri konferensi tersbutbatau tidak mengingag oposisi juga punya pemerintahan selevel PM di SIG yang kini dipegang PM Abdurrahman Musthafa dan Presiden SNC/SOC Nas Al Hariri.


Sebagaimana diketahui, SDC adalah lembaga tertinggi Timur Suriah yang di dalamnya termasuk administrasi otonom NES di bawah pimpinan Co Chair PM Abed Hamid Al Mehbash atau sering ditulis juga dengan nama Abdul Hamid Al Mehbash dari partai penguasa PYD Kurdi.

Di bawah NES juga terdapat tujuh kanton atau wilayah yang juga dipimpin Co Chair Perdana Menteri seperti Hevi Ibrahim di Afrin, PM Ghassan Al Youssef di Deir Ezzor, PM Talaat Younis di Aljazeera (Aljazira) yang termasuk Qamishli, Hasakah dan Rojava, PM Mohammed Kheir Seikho di Manbij, PM Hind Al Ali di Tabqa, PM Anwar Muslim di Efrat termasuk Kobane dan satu lagi di Raqqa PM Layla Mustafa dan PM Sheikh Mahmoud Shawakh al-Bursan.

Posting Komentar

0 Komentar