Saat kepemimpinanya, ISIS berkuasa di Suriah. Dia pula yang ikut mendirikan SDF bersama SEF dan mili Arabnya. Tentu yang dominan adalah YPG cabang PKK Turki.
Sebagai mantan Presiden SNC, sepakterjangnya mendukung SDF terlihat kurang sinkron dengan apa yang terjadi si lapangan, karena saat itu SNC sudah mempunyai FSA yang kini menjadi SNA.
Tahun lalu, dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia dan berusaha ingin menengahi oposisi dan SDF dengan rejim Bashar Al Assad di Damaskus.
Sampai sekarang hal itu belum terlaksana. Kini dengan partainya dia membuat aliansi baru Fron Perdamaian dan Kemerdekaan (Front of Peace and Freedom).
Namun kedekatannya dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dilihat hanya sebagai pion kedua negara untuk politik anti Turki dan anti Iran. Dia memang menolak kehadiran kedua negara walau menjadi negara guarantor bersama Rusia.
Pada saat Turki ingin membuat zona aman di utara Suriah, Ahmad Jarba mengusulkan ke militer SDF untuk mengirim 20 ribu pasukan melawan Turki. SDF menolak dan memilih berkolaborasi dengan rejim dan Rusia.
Beberapa kelompok di SNC menganggapnya sebagai penghianat. Dan tentunya dia juga dianggap rejim sebagai penghianat. Namun langkah zigzagnya baru saja bergulir.
0 Komentar