Lika liku politik Amerika Serikat tergantung pada siapa presidennya. Mungkin tak ada yang menyangka AS dan Taliban akan bersahabat seperti sekarang di era Donald Trump jika dilihat betapa era George Bush dan Barack Obama keduanya saling perang.
Mungkin Turki juga tidak menyangka bahwa AS akan berkolaborasi dengan anasir PKK organisasi teroris di Turki untuk membentuk YPG dan SDF di Suriah.
Maka mungkin pula dalam satu atau dua dekade mendatang AS akan bersahabat dengan Alqaedah dan ISIS sebagaimana sekarang bersahabat dengan Vietkong atau Vietnam Utara setelah sekian tahun berperang.
Para era Barack Obama banyak artikel yang mendorong AS untuk mengakui IS atau ISIS sebagai negara sendiri dengan berbagai maksud.
Ada yang maksudnya untuk membelah Irak dan Suriah dan mengakui eksistensi politik kelompok Sunni di antara Iran, Irak dan Suriah yang Syiah.
Ada pula yang mendorong AS mengakui ISIS sebagai negara berdaulat sebagaimana Ordo Malta agar kepentingan AS tidak diganggu di kawasan.
Columbia Law School bahkan menganjurkan AS mengakui ISIS sebagai negara agar bisa menghukum siapapun di ISIS yang terlibat tindak kriminal dalam kerangka hukum internasional yang berlaku.
Sebagai negara adi daya tentu AS bisa bertindak suka-suka apalagi banyak negara yang yakin ISIS adalah buatan AS sebagaimana diakui Hillary Clinton.
0 Komentar