Meski kedua negara Azerbaijan dan Ukraina bukan anggota NATO namun keduanya sudah menjadi bagian dari operasi NATO di luar negeri mulai dari Irak dan Afghanistan.
Saat Rusia menginvasi Ukraina, Eropa dan AS memberikan dukungan penuh sampai memobilisasi relawan asing dan memasok senjata tanpa batas.
Retorikan Eropa dan AS juga konsisten mendorong Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.
Sementara hal yang berbeda terjadi di Azerbaikan. Eropa dan AS cenderung mencegah Azerbaijan untuk mempertahankan integritas wilayahnya.
Parlemen Eropa bahkan mengkiritik Azerbaijan habis-habisan saat Baku mulai membangun wilayah yang berhasil direbut dari Armenia.
Padahal sumbangsih Azerbaijan tidak kecil kepada Eropa, termasuk memastikan ketersediaan energi Eropa saat Rusia menerapkan embargo.
Baku memastikan untuk memasok Eropa dengan Gas meski itu untuk menggantikan posisi Rusia.
Eropa juga tidak mengkritis Armenia yang mencurangi perjanjian damai dengan tetap tidak membuka koridor Zangezur sebagai ganti Lanchin.
Padahal dalam kesepakatan koridor Lachin bisa dibuka jika akses ke Nakhchivan melalui Zangezur dibuka.
Azerbaijan juga kesulitan mengakses Khankendi yang dikuasai Rusia, padahal dalam perjanjian penduduk Azerbaikan yang terusir dari Khankendi akan kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, warga Azerbaijan juga menjadi ketiga terbesar dalam relawan melawan Rusia di Ukraina.
0 Komentar