Kuwait Bangun Desa Mandiri 'Al Salam' di Taiz, Yaman

Kuwait membangun sebuah kompleks desa mandiri bernama 'Al Salam' di Taiz yang dikhususkan untuk menampung anak yatim dan keluarga korban perang Yaman.

Desa ini dilengkapi dengan rumah sakit, sekolah dan laboratorium komputer.

Sejumlah anak yatim piatu baik dari korban perang maupun keluarga tentara yang kehilangan ayahnya dalam tugas.

Taiz menjadi salah satu provinsi di Yaman yang setengahnya dikuasai kelompok Houthi dan sebagian lagi dikuasai pemerintah.

Proyek serupa juga dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan Qatar di Mokha sebuah bandar yang menjadi pelabuhan Taiz.

Kota Taiz sendiri merupakan kota terbesar ketiga setelah Sanaa dan Aden. Dijuluki sebagai ibukota budaya Yaman dan menjadi tujuan destinasi wisata karena terletak di pegunungan dengan iklim relatif dingin.

Sebelumnya, kelompok Houthi melalui pemerintahan di Sanaa juga meluncurkan sejumlah proyek pengadaan air bersih dan perbaikan jalan di wilayah Taiz yang mereka kuasai.

Ekonomi Yaman di wilayah Houthi relatif baik karena mereka hanya menguasai 1/3 wilayah namun dengan penduduk sebanyak 2/3 dari seluruh Yaman.

Dengan memaksimalkan penggunaan dana pajak saja, Houthi dapat memastikan kemajuan di daerahnya.

Sementara pemerintah sah yang telah terusir dari Sanaa harus mengandalkan dukungan ekonomi dari negara-negara Teluk untuk membangun kembali infrastruktur negaranya.

Meski hanya memiliki 1/3 penduduk, namun pemerintah mengelola ladang migas di Hadramaut yang dulu merupakan sumber pemasukan utama APBN Yaman.

Walau begitu terlihat pemerintah Yaman harus berada di belakang dalam kompetisi pembangunan.

Pada era Presiden Mansour Hadi, pembangunan dipusatkan di Seiyun dan kota Hadramaut lainnya. Kini pembangunan dan perapian kota Marib menjadi fokus pemerintah karena kota ini menjadi garda terdepan melawan Houthi dari arah timur.

Posting Komentar

0 Komentar