Ketika Politikus Hadramaut Yaman Selatan Dekati Kembali Keluarga Raja dan Sultan yang Mengungsi ke Jeddah

Pemerintahan STC Yaman Selatan yang berpusat di Aden terus melukan upaya lobi ke sejumlah zurriyat dan keturunan para Sultan dan Emir Hadramaut yang kini banyak mengungsi dan mendirikan pemerintahan di pengasingan khusunya di Jeddah, Arab Saudi.

STC merupakan bagian dari pemerintah Yaman dan mendapat jatah kursi di Dewan Presidium Yaman PLC yang dipimpin Presiden Rashad Al Alimi.

Selain di PLC, utusan STC juga mendapat jatah setengah kursi kabinet dan posisi gubernur di Yaman Selatan termasuk Hadramaut yang berpusat di Mukalla dan Socotra. Kini setelah menguasai Shabwa dan Abyan, posisi itu juga mereka pegang.

Utusan STC melalui kelembagaan Tim Dialog Selatan mengunjungi sejumlah kediaman para Sultan dan Emir Hadramaut di Jeddah beberapa waktu lalu untuk mendapat dukungan dari mereka.

Di antara yang hadir adalah Sultan Ghaleb Al-Quaiti, Pangeran atau Amir/Emir Ali Sheikh Al-Kazmi, Emir Abdul-Jabbar Abdul-Wahed Al-Amiri, Emir Fayez Ali Al-Wahidi, Emir Fawzi Abdul-Majid Al-Kathiri, Emir  Muhammad Faisal Sorour Al-Hoshabi mewakili Sultan Faisal bin Surur Al-Hashbi, Sheriff Maher Fadl Al-Habili, dan Profesor Adel Ghostly, anggota Tim Dialog Selatan.

Tidak dijelaskan isi pembicaraan, namun para Sultan dan Emir dilaporkan mendukung segala upaya tim untuk memperjuangkan harkat dan martabat warga di Yaman Selatan termasuk Hadramaut.


Sebagaiman diketahui, Yaman dulunya terbagi tiga. Yaman Utara berpusat di Sanaa merupakan eks Kerajaan Mutawakkiliyah yang berubah menjadi republik.

Yang kedua Yaman Selatan atau saat itu bernama Arabia Selatan merupakan sebuah negara federal atau keemiran berpusat di Aden namun di bawah penjajahan Inggris.

Dan yang ketiga Hadramaut yang juga merupakan sebuah negara federal membawahi beberapa kesultanan dan keemiran. Mereka juga di bawah Inggris. Namun karena pusat pemerintahan Inggris berada di Aden, maka mereka sering disebut dengan berbagai nama seperti Protektorat Aden Timur walau mereka sebuah negara sendiri bernama Hadramaut dengan Kesulatan Al Quaiti sebagai terbesar diikuti Negara Al Katiri dan lain sebagainya.


Ketika Inggris hengkang dari Arabia Selatan, kelompok revolusioner mendirikan negara Yaman Selatan dan menghapus beberapa keemiran di wilayah tersebut.

Demam revolusi tahun 1960-an itu juga menyebar ke Hadramaut namun dalam bentuk lebih damai. Di sana rakyat mendirikan lembaga permusyawaratan rakyat dan akhirnya bergabung dengan Yaman Selatan yang kemudian pada 1990 bergabung dengan Yaman Utara menjadi sebuah negara Yaman.

Meski secara de facto kesultanan dan keemiran di Hadramaut sudah tergantikan oleh kelompok revolusi namun secara de jure mereka tidak pernah bubar.

Posisi mereka tetap eksis namun selalu berusaha untuk tidak bentrok dengan kaum revolusioner. Sehingga kelihatan pengaruh mereka masih kuat khususnya di bidang adat dan budaya sebagaimana beberapa kesultanan dan kerajaan di Indonesia.

Akibatnya, ketika kelompok Houthi merebut Sanaa, terjadi kevakuman pemerintahan di Yaman tapi tidak dalam urusan keseharian karena keluarga Sultan dan Keemiran di Hadramaut masih mempunyai perangkat untuk mengurusi kepentingan sosial baik dalam bentuk yayasan maupun lembaga adat atau kabilah.

Karena peran para Sultan dan Emir di Hadramaut maka pemerintah sempat mewacanakan untuk mengembalikan kekuasaan mereka sehingga bisa kembali berkuasa di Hadramaut namun dalam bingkai negara Yaman secara keseluruhan.

Kebijakan ini akan bermanfata pada ekonomi karena para Sultan dan Emir akan kembali mengurusi istana mereka yang kini menjadi beban keuangan negara dalam perawatannya.

Selain itu, para Sultan dan Emir itu akan kembali membawa harta benda mereka ke dalam negeri khususnyan karena mereka telah berubah menjadi pengusaha sukses di Arab Saudi sehingg kemungkinan akan menjadikan Hadramaut sebagai pusat holding para perusahaan mereka.

Keberadaan pada Sultan dan Emir itu pula dapat mengimbangi kekuatan Houthi yang semakin kuat.

Meski begitu, kelihatannya baik pemerintah maupun STC sedang berkompetisi untuk menarik dukungan dari para Sultan dan Emir. Jika suatu saat kesultanan dan keemiran di Hadramaut dihidupkan kembali setidaknya kedua belah pihak dapat diuntungkan demi kemaslahatan publik.

Terdapat enam kesultanan dan keemiran di Hadramat termasuk Negara Al Katiri, Quaiti, Upper Yafa, Al Hawra, Al Irqa dan Kesultanan Tarim.

Sekedar informasi, karena imigran Hadaramaut atau dikenal juga dengan istilah Hadrami ini masih banyak yang bukan warga Arab Saudi baik yang dari darah biru maupun warga biasa, maka tidak heran banyak di antara mereka yang lebih memilih kawin mawin dengan warga Indonesia atau TKI/TKW karena lebih mudah untuk diajak pindah ke Hadramut jika visa kerja sudah berakhir.

Akibatnya, paras dan wajah warga Tarim, Mukalla dan Seiyun di Hadramaut banyak yang mirip dengan warga Indonesia termasuk adat istiadatnya.

Meski begitu tak semuanya berasal dari Arab Saudi, tapi juga dari pengaruh dari keturunan Hadrami di Malaysia, Singapura, Brunei dll yang kini banyak memilih untuk kembali pulang ke tanah leluhur mereka.


Lihat marga dan keturunan Hadrami di Indonesia: 

Marga Arab Hadramaut merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan bangsa Arab, yang berasal dari daerah Hadramaut di Yaman, yang letaknya di Jazirah Arab bagian selatan.
Berdasarkan asalnya, marga Arab Hadramaut umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan; yaitu marga-marga keturunan suku Arab Yaman asli (yang mana merupakan keturunan arab asli yang nasabnya bersambung ke Hadhramaut bin Gahtan, keturunan dari Nabi Nuh) dan marga-marga suku Arab pendatang yang mengklaim keturunan Nabi Muhammad (Alawiyyin), melalui jalur Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah ke Yaman sekitar tahun 319 H (898 M).

Koloni Arab dari Hadramaut diperkirakan telah datang ke Indonesia sejak abad ke-13. Sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah, misalnya seperti Basyeiban dan Haneman, di Indonesia masih dapat ditemukan. Hal ini karena keturunan Arab Hadramaut di Indonesia saat ini diperkirakan jumlahnya lebih besar daripada di tempat leluhurnya sendiri.
Daftar di bawah ini memuat beberapa marga Arab Hadramaut.

A
• Abbad, Abudan, Aglag, Al Abd Baqi, Al A budi,Al Aidid, Al Ali Al Hajj, Al Amri, Al Amudi, Al As, Al As-Safi, Al Aulagi, Al Aydrus, Al Ba Abud, Al Ba Faraj, Al Ba Harun, Al Ba Raqbah, Al Baar, Al Bagdadi, Al Baiti, Al Bakri, Al Bal Faqih, Al Barak, Al Bargi, Al Barhim, Al Bathathi, Al Bawahab, Al Bawazier, Al Bin Jindan, Al Bin Sahal, Al Bin Semit, Al Bin Yahya, Al Bukkar, Al Dames, Al Dzeban, Al Fad'aq, Al Falugah, Al Gadri, Al Hadi, Al Hadromi, Al Halagi, Al Hasani, Al Hasyim, Al Hilabi, Al Hinduan, Al Huraibi, Al Jaidi, Al Jailani, Al Jufrie' Al Jabri, Al Junaid, Al Kalali, Al Kalilah, Al Katiri, Al Khamis, Al Khatbah, Al Khatib, Al Kherid, Al Madhir, Al Mahdali, Al Mahfuzh, Al Mathar, Al Matrif, Al Mesfer, Al Maula Dawilah, Al Maula Khailah, Al Munawwar, Al Musawa, Al Mutahhar, Al Qaiti, Al Qannas, Al Rubaki, Al Waini, Al Yafi'ie, Al Yamani, AlMukarom, Ambadar, Arfan, Arghubi, Askar, Assa'di, Assaili, Assegaf, Assidawi, Assyiblie, Asy Syarfi, Attanfirah, Attamimi, Attuwi, Azzagladi,

B
• Ba Abdullah, Ba Attiiyah, Ba Atwa, Ba Awadh, Ba Dekuk, Ba Faqih, Ba Gabas, Ba Jamin, Ba Jammal, Ba Jasir, Ba Kheiri, Ba Sendit, Ba Sidawi, Ba Siul, Ba Syaib, Ba Syaiban, Ba Tebah, Ba Zara, Ba Zar'ah, Ba Zouw, Ba'asyir, Babadan, Babheir, Babsel, Babten, Bachrak, Badegel, Badeges, Badhawie, Ba'Dib, Ba'dokh, Badres, Badziher, Bafadual, Bafana, Bagadir, Bagaramah, Bagarib, Bagges, Bagoats, Bahadik, Bahafdullah, Bahaj, Bahalwan, Bahanan, Baharmus, Baharthah, Bahfen, Bahman, Bahmid, Bahroh, Bahsen, Bahwal, Bahweres, Baisa, Bajabir, Bajened, Bajrei, Bajruk, Bajuber, Bakarman, Bakrisyuk, Baksir, Baktal, Baktir, Bal Afif, Baladraf, Balahjam, Balahmar, Bala'mas, Balasga, Balaswad, Balaswat, Balasyrof, Balbeid, Baldjoen, Balfas, Baljun, Balu'lu', Balweel, Bamajbur, Bamakundu, Bamasak, Bamasri, Bamatraf, Bamatrus, Bamazro, Bamu'min, Banaemun, Banafe, Bana'mah, Banser, Baraba, Baraja, Barakwan, Barasy, Barawas, Bareyek, Baridwan, Barjib, Baruk, Basagili, Basakran, Basalamah, Basalim, Basalmah, Basamkho, Basawat, Basbeth, Basgefan, Bashandid, Bashay, Ba'sin, Baslum, Basmeleh, Basofi, Basulaileh, Basumbul, Baswel, Baswer, Basyahroh, Basyarahil, Basyrewan, Batarfi, Bathef, Bathog, Ba'Tuk, Baweel, Bayahayya, Bayasut, Bayusuf, Bazandokh, Bazargan, Bazeid, Billahwal, Bin Abd Samad, Bin Abdat, Bin Abdul Aziz, Bin Abri, Bin Addar, Bin Afif, Bin Agil, Bin Ajjaj, Bin Al, Bin Said, Bin Amri, Bin Amrun, Bin Anuz, Bin, Bisir, Bin Bugri, Bin Coger, Bin Dahdah, Bin Dawil, Bin Diab, Bin Duwais, Bin Eda, Bin Faris, Bin Gannas, Bin Gasir, Bin Ghanim, Bin Ghozi, Bin Gozan, Bin Guddeh, Bin Guriyyib, Bin Hadzir, Bin Hafidz, Bin Halabi, Bin Hamid, Bin Hana, Bin Hatrash, Bin Hilabi, Bin Hizam, Bin Hud, Bin Humam, Bin Huwel, Bin Ibadi, Bin Isa, Bin Jaidi, Bin Jobah, Bin Juber, Bin Kartam, Bin Kartim, Bin Keleb, Bin Khalifa, Bin Khamis, Bin Khubran, Bin Kuddah, Bin Mahfuzh, Bin Mahri, Bin Misfir, Bin Makki, Bin Maretan, Bin Mesfer, Bin Marta, Bin Mattasy, Bin Ma'tub, Bin Mazham, Bin Misfir, Bin Muhammad, Bin Muhammad, Bin Umar, Bin Munif, Bin Mutahar, Bin Mutliq, Bin Nahdi, Bin Nahed, Bin Nub, Bin On, Bin Qarmus, Bin Sadi, Bin Said, Bin Sanad, Bin Seger, Bin Seif, Bin Suid, Bin Sungkar, Bin Syahbal, Bin Syaiban, Bin Syamil, Bin Syamlan, Bin Syirman, Bin Syuaib, Bin Tahar, Bin Ta'lab, Bin Tebe, Bin Thahir, Bin Thalib, Bin Tsabit, Bin Ulus, Bin Usman, Bin Wahab, Bin Wizer, Bin Zagr, Bin Zaidan, Bin Zaidi, Bin Zimah, Bin Zoo, Bukhori, Bukkar

G
• Gadneh/Gitnah/Gathneh', Ghana', Gisymar, Gurdusy

H
• Haidrah, Hamde, Hamadah, Harharah, Harris, Hasni, Hatrash, Hayaze, Hubeisy, Humaid,

J
• Jawas, Jibran, Jabli, Jurhum

K
• Karamah, Karaman, Ka'wileh, Kurbi, Kuddah

L
• Lahmadi

M
• Machdan, Magadh, Mahbub, Mahdami, Makarim, Marbasy, Marfadi, Martak, Mashabi, Mesfer, Mugezeh, Mugheneh, Mukarram, Mukhasyin, Munabari, Musa’ad

N
• Nabhan, Nahdi

S
• Sabbah,Sallum, Shahabi, Shogun, Surur, Syagran, Syaiban, Syammach, Syawik,shegeir

U
• Ugbah, Ummayyer, Ubidun, Ubaidun

W
• Wahdin, Wakid,

Z
• Za'bal, Zeban, (Az)Zubaidi (Zabidi-Zabde), Zeger

Posting Komentar

0 Komentar