Sebelumnya PBB berhasil galang dana 1,2 miliar dolar AS untuk bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan.
Abedi mengatakan agar lembaga PBB langsung menyalurkan dana tersebut ke warga Afghanistan yang membutuhkan dengan mengakak kerja sama pemerintahan IEA Taliban.
Menurutnya jika badan dunia PBB bekerja sendiri atau melalui pihak lain, maka akuntabilitasnya akan sulit karena tidak ada pihak yang harus bertanggung jawab ke publik.
PBB seharusnya belajar dari pengalaman 20 tahun di Afghanistan bahwa korupsi menjadi merajalela juga disebabkan oleh lembaga dunia yang kurang transparan melakukan kegiatannya.
Abedi menjelaskan akan tidak masuk jika kelak pemerintahan IEA Taliban dimintai tanggung jawab padahal tidak dilibatkan dalam proses distribusi.
Walau begitu, menurutnya bantuan 1,2 miliar dolar AS hanya berfungsi untuk jangka pendek. Akn lebih baik bagi PBB untuk segera mendorong negara yang membekukan cadev bank sentral Afghanistan di perbankan luar negeri untuk mencairkan dana tersebut yang merupakan hak bangsa Afghanistan.
Sekitar 10 miliar dolar AS cadangan devisa Afghanistan ditahan di luar negeri akibat kebijakan sepihak sehingga mengganggu perekonomian Afghanistan.
Sebelumnya dilaporkan pemerintahan Afghanistan akan mencipatakan banyak lapangan kerja baru untuk warganya dan untuk menarik minat pengungsi di luar negeri kembali ke kampung halaman.
Jika penciptaan lapangan kerja menjadi fokus, maka Afghanistan harus memperbanyak pabrik dan industri padat karya termasuk mendorong pembangunan infrastruktur yang sifatnya untuk membuka lapangan pekerjaan.
0 Komentar