Selama sebulan pemerintahan IEA Taliban di Afghanistan, berbagai kebijakan diambil khususnya dalam konteks diplomasi publik, perubahan iklim dan perdamaian dunia.
Dalam sektor perdamaian dunia, IEA Taliban percaya pada azas resiprokal tidak menggunakan wilayahnya bagi kelompok liar menyerang negara lain. Begitu juga negara lain tidak menggunakan wilayah mereka menyerang kepentingan Afghanistan.
Untuk konteks perubahan iklim, IEA telah memulai proyek reboisasi atau penghutanan (reforestasi) wilayah Afghanistan yang kini hutannya tinggal 10 persen.
Pengawasan atas aktivitas penebangan hutan secara ilegal diperketat untuk menjamin kesinambungan dekarbonisasi dan kelestarian alam.
Diplomasi Afghanistan juga menyasar sektor olahraga dan proyek kemanusiaan di antaranya dengan program pemulangan sekitar 5 jutaan warga Afghanistan dari luar negeri.
Catt gambar: Wakil PM Maulvi Abdul Salam Hanafi bertemu dengan Kepala lembaga PBB untuk Afghanistan (UNAMA) Deborah Lyons dalam sebuah kesempatan.
0 Komentar