Hal itu bermula saat AS melakukan pembicaraan damai dengan Taliban tanpa melibatkan pemerintah Afghanistan.
Pembicaraan damai tersebut dilakukan menyusul berakhirnya operasi AS di Afghanistan dan jaminan keamanan dari Taliban kepada tentara AS dan sekutu saat mengundurkan diri.
Taliban juga setuju untuk tidak mengijinkan negara Afghanistan menjadi basis Alqaeda dan ISIS di masa mendatang.
Saat itu, AS setuju Taliban masuk dalam pemerintahan interim menggantikan pemerintahan saat ini menunggu pemilu dilakukan dalam enam bulan.
Namun elemen eks Aliansi Utara yang sejak awal anti Taliban menolak bergabungnya Taliban dalam pemerintah walau setuju pemilu dipercepat.
Akibatnya masing-masing pihak tetap menganggap lawannya tak sah. Taliban memganggap pemerintah hanya boneka dengan bukti tak diajak AS berunding dan pemerintah juga anggap Taliban kelompok ilegal.
Saat ini perundingan damai kedua belah pihak dilakukan di Rusia, Istanbul, Tehran dan Qatar, namun belum mencapai kesepakatan.
Sementara itu pasukan pemerintah terus mengejar Taliban dan begitu juga sebaliknya pasukan Taliban mulai menguasai wilayah-wilayah baru.
0 Komentar