Pemerintahan SIG/SNC Suriah Kembali Restrukturisasi Pasukan di Idlib Menjadi Pasukan Khusus Cadangan

Pemerintahan SIG/SNA Suriah yang berpusat di Azaz kembali melakukan restrukturisasi pasukan mereka di Idlib khususnya di kantong-kantong yang bukan daerah kekuasaan pemerintahan SG Suriah.

Serangan sporadis rejim Bashar Al Assad kerap terjadi menimpa kedua pemerintahan ini.

Militer SG dan SIG kadang terpaksa harus bahu membahu menahan laju gerak serangan Assad yang dibantun Iran dan Rusia.

Beberapa brigade yang sebelumnya dibentuk atas swadaya masyarakat kini dimasukkan dalam struktur pasukan khusus cadangan dengan kekuatan 18 ribu prajurit.

Mereka digaji bulanan sekitar 85 dolar AS per bulan yang masih lebih tinggi dari gaji milisi Assad sekitar 20 dolar AS.

Penggajian bulanan ini membuat pasukan cadangan di bawah SNA itu semakin profesional tanpa agenda terpisah masing-masing grup.

Hal berbeda terjadi di pasukan Assad yang justru semakin mengandalkan para milisi untuk merebut kembali wilayahnya.

Para milisi di militer Assad dikendalikan oleh intelijen angkatan udara khususnya divisi keempat di bawah Jenderal Maher Al Assad adik dari Bashar Al Assad.

Kelompok milisi bisa didirikan oleh perusahaan, kabilah atau suku, partai politik maupun ormas yang mirip dengN pengurusan izin perusahaan satpam di Indonesia.

Uniknya milisi yang sukses merebut sebuah wilayah akan menjadi penguasa sementara daerah tersebut sampai diambilalih pemerintahan sipil.

Intelijen Suriah memang berpengalaman mengorganisir milisi yang dilakukan saat menguasai sebagian besar wilayah Lebanon.

Walaupun para milisi terkadang terlibat karena 'wajib militer' namun semangat mereka cukup tinggi karena berharap dapat bonus menguasai sebuah wilayah jika sukses menguasai.

Pemerintahan SDC/AANES dengan SDF nya juga membuat sistem militer seperti ini walau juga mempunyai pasukan profesional yang bertugas untuk mengatasi kelompok-kelompok milisi yang membangkang.







Posting Komentar

0 Komentar