Serangan ke SIG Suriah Dinilai Kegagalan Rusia Jamin Keamanan Sesuai Perjanjian Astana

Serangan bertubi-tubi ke wilayah SIG Suriah yang diduga dilakukan oleh SDF dinilai merupakan kegagalan peran Rusia dalam menjamin keamanan sebagai mana diatur dalam perjanjian Astana.

Rusia, Turki dan Iran merupakan negara penjamin atau guarantor states dalam kondlik Suriah. Turki menjadi penjamin pada oposisi yang kini menjadi SIG/SNC Suriah sementara Rusia dan Iran penjamin rejim Bashar Al Assad.

Jika ada serangan berasal dari wilayah oposisi, maka yang disalahkan adalah Turki.

Namun anehnya, serangan dari rejim sering malah didukung serangan udara Rusia dan milisi Iran padahal kedua negara tersebut seharusnya memastikan rejim tidak melakukan pelanggaran.

Untuk pemerintahan SG di Idlib situasinya memang agak aneh. 

Dalam perjanjian wilayah Idlib adalah jaminan Turki namun, pemerintahan SG tidak mengakui dan tidak ikut dalam perjanjian tersebut.

Walau begitu, Rusia selalu menjadikan Turki sebagai penanggung jawab jika ada serangan dari Idlib.

Hal yang sama juga terjadi kepada SDF/SDC/AANES yang bukan pihak yang ikut dalam perjanjian tersebut.

Akan tetapi, mengingat wilayah SDF juga terdapat pasukan Rusia dan rejim، maka para pengamat menilai Rusia harus bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan SDF ke wilayah SIG di Al Bab dan ibukota Azaz.

Hal itu mengingat Iran tidak memiliki milisi dan kekuasaan di wilayah SDF.



Posting Komentar

0 Komentar