Laporan ini tidak mengejutkan karena Emirat (UAE) memang berkolaborasi dengan Wagner di beberapa daerah konflik seperti Libya.
STC pernah mengumumkan berdirinya kembali Yaman Selatan dan sempat perang melawan pemerintahan Hadi di Aden yang diakui dunia internasional.
Pemerintahan yang didukung oleh Arab Saudi ini sempat harus kerepotan melawan dua musuh sekaligus karena mereka juga sedang berusaha meredam kelompok Houthi yang berkuasa di Sanaa.
Anggota STC Yaman Selatan merupakan birokrat yang menjadi Gubernur dan Pangdam di Aden dan dipecat oleh pemerintahan Hadi untuk digantikan dengan birokrat yang lebih mampu.
Tak terima dengan pemecatan, mereka lalu mendirikan STC untuk mendirikan kembali negara Yaman Selatan. Namun tidak semua provinsi eks Yaman Selatan yang mengakui STC.
Walau begitu, Arab Saudi berhasil melakukan rekonsiliasi dengan kedua belah pihak dan memberikan kembali kekuasaan Aden kepada STC yang mempunyai pemerintahan paralel.
Setengah kabinet Hadi juga diisi oleh menteri yang ditunjuk STC.
Secara de facto, STC menjadi pemerintahan otonomi Yaman Selatan di bawah pemerintahan Hadi. Tentu ini tidak diakui kelompok Houti dengan pemerintahan mereka yang dipimpin PM Bin Habtour.
Jika tawaran STC diterima oleh Wagner, maka ini akan menjadi unik karena beberapa laporan menyebutkan bahwa Wagner sebenarnya telah eksis di Yaman khususnya saat Presiden Yaman yang ditunjuk Houthi pernah membuat permintaan resmi ke Rusia untuk mengirim pasukan bayaran Wagner.
Walaupun pasukan Wagner dipastikan tidak akan terlibat dalam perang lokal, namun penguasaan mereka di dua wilayah yang bersengketa mirip seperti kehadiran Rusia di wilayah rejim Bashar Al Assad dan juga di wilayah SDF Timur Suriah.
Kuat dugaan, manuver STC ini untuk jaga-jaga jika sekiranya AS akan berbalik mendukung Houthi yang pada era Joe Biden telah menghapus Houthi dari daftar terorisme.
0 Komentar