Seorang warganet pemerhati Rohingya, Shafiur Rahman, berharap usul pembentukan Save Zones di Myanmar untuk pengungsi Rohingya tidak membuat kasus baru seperti Sebrenica.
Saat itu, kaum Muslim yang sudah berada di safe zones di Bosnia menjadi korban pembunuhan dan genosida oleh pasukan Serbia di depan pasukan perdamaian PBB khususnya dari Belanda.
Usulan save zones tersebut mulai dikembangkan kembali oleh pjabat Bangladesh yang sudah merasa terbebani dengan kondisi pengungsi dari Myanmar tersebut.
Shafir Rahman juga mengungkap bahwa kasus Sebrenica tersebut juga terjadi di Rwanda dan Sri Lanka walau kedua kasus yang terakhir ini tidak di hadapan pasukan PBB.
Seorang warganet dari Bangladesh membalas bahwa jika warga Rohingya kurang memiliki tekad bulat untuk mempertahankan haknya di berbagai forum global maka itu sama saja menelantarkan pengungsi Rohingya dan membebani Bangladesh yang sudah menghabiskan tiga juta dolar AS setiap tahun untuk membiayai kaum Rohingya.
0 Komentar