Rencana UAE untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dinilai sebuah kesuksesan bagi Tel Aviv untuk membuat negara-negara Arab saling berkelahi.
Dan warga Palestina menilai tindakan tersebut sebagai menikam dari belakang secara gratis untuk kepentingan Palestina.
Jika penilaian ini benar, maka Israel menjadi mempunyai 'kedaulatan' untuk mencapok tanah Arab di luar Palestina.
Selama ini hanya dua negara Arab yang mengakui Israel, yaitu Yordania dan Mesir. Dan kedua hubungan tersebut tidak pernah harmonis sebagaimana yang diimpikan. Intelijen Israel malah menjadikan wilayah kedua negara menjadi basis pembunuhan misterius.
Yordania pernah kesal dengan hal tersebut dan mengusir Dubes Israel. Namun, Israel yang memiliki dukungan tak terbatas dari AS dapat kembali mengembalikan Dubesnya tanpa kompensasi.
Hubungan Palestina dengan UAE beberapa minggu belakangan memang sudah mulai renggang. Apalagi beberapa tahun belakangan UAE mengangkat mantan menteri Palestina yang menjadi tersangka korupsi, Muhammad Dahlan, sebagai penasihat.
Muhammad Dahlan disebut ingin mengkudeta Presiden Palestina baik dengan kekerasan maupun dengan jalur politik.
Dalam penyelidikan Turki mengenai kudeta yang lalu, diungkap bahwa UAE dan Muhammad Dahlan mempunyai jejak terlibat dalam jaringan yang gagal mengkudeta Erdogan tersebut.
0 Komentar