Pada awalnya Rojava itu tidak dikenal dalam kamus dunia. Saat AS butuh preteks untuk menyerang ISIS dan menduduki Suriah, beberapa kantong desa berpenduduk Kurdi membentu Rojava.
Di antaranya Qamishli sekitarnya di utara Al Hasakah atau provinsi Aljazeera. Lalu di Kobane dan Afrin di utara Aleppo.
Namun dengan dukungan AS pasukan Rojava bernama YPG sayap militer partai PYD yang berkuasa, menguasai sedikit demi sedikit wilayah Arab sekitarnya dalam kampannye melawan ISIS.
Walaupun orang Arab ikut melawan ISIS namun kebebasan berpolitik mereka hanya bisa disalurkan melalui lembaga-lembaga Kurdi.
Saat YPG membentuk SDF, banyak brigade-brigade Arab yang ikut termasuk bekas FSA. Namun, setelah masuk dalam SDF, mereka tidak boleh membesar. Hanya YPG yang boleh merekrut pasukan baru.
Kini ada tiga provinsi di Suriah yang nyaris tapi tidak semua yang dikuasai Rojava tersebut.
Aljazeera yang di dalamnya ada wilayah Rojava seperti Qamishli menjadi sepenuhnya dikuasai. Qamishli menjadi ibukota NES walau ibukota provinsi tetap di Al Hasakah.
Sementara itu wilayah Aleppo dan Deir Ezzor sebagian dikuasai rejim dan oposisi.
Deir Ezzor ini nihir orang Kurdi. Namun tetap diperintah oleh YPG melalui NES.
Dapat disebut Aleppo dan Deir Ezzor adalah 'jajahan' Rojava yang artinya hanya SDA nya yang dikuras.
Maka tak heran banyak perlawanan dari warga Arab lokal dan segera ditumpas dengan dalih kampanye anti ISIS.
0 Komentar