Salah satunya intensitas bombardemen oleh milisi pro rejim Bashar Al Assad dan Rusia dan yang kedua soal blokade.
Akan tetapi, Idlib masih punya pemerintahan yang berfungsi dengan baik. Selain itu ada beberapa cek poin yang memang sudah dibuka antara rejim dan pemerintahan SG yang berkuasa di sana.
Arus transportasi antara wilayah SG dan SIG juga tidak ada kendala.
Yang layak disebut sebagai Idlib adalah kamp pengungsi Al Rukban yang berdekatan dengan pangkalan militer Al Tanf.
Memang kamp pengungsi ini tidak dibombardir saban hari, tapi blokade yang dikakukan oleh rejim dengan menghambat penyaluran bantuan oleh PBB nampaknya leebih miris. Ditambah lagi Yordania juga tak ingin membuka pintu melalui negarannya ke kamp tersebut.
Presiden Al Rukban, Syeikh Mohammed Derbas Al-Khalidi sudah berkali-kali mengirim surat ke DK PBB agar blokade kamp pengungsi Al Fukban dibuka tapi tidak digubris.
Rejim sendiri selalu mendesak agar kamp tersebut dibubarkan saja. Akan tetapi itu tidak semudah yang dibayangkan karena di Daraa saja, warga yang sudah rekonsiliasi belum tentu aman dari target pembunuhan yang seakan dipergilirkan satu persatu.
0 Komentar