Siapa dan Apa Kelompok Deoband yang Dikagumi IEA Taliban dan Hubungannya dengan Pendirian Pemerintahan India di Afghanistan Era Penjajahan Inggris

Menurut beberapa media pemerintahan IEA Taliban yang sekarang berkuasa di Afghanistan merupakan 'Deobandis' atau orang yang berkiblat ke Deoband.

Apa sih maksudnya?

Dikutip dari berbagai sumber, Deoband adalah nama sebuah tempat di India yang di dalamnya terdapat lembaga pendidikan bernama Darul Uloom Deoband. 

Didirikan di era penjajahan Inggris dan dikenal sebagai langkah awal warga India (swasta) untuk melestarikan sistem pendidkan Islam India dari awal kedatangan Islam sampai turunnya kekuasaan Mughal di India. 

Di era Mughal sistem pendidikan Nizamiyah digelar oleh negara atau kesultanan. 

Dalam perkembanganya alumninya mendirikan banyak sekolah di India yang kemudian berada di tiga negara sekarang yakni India, Pakistan dan Bangladesh.

Salah satu cabangnya di Pakistan Darul Uloom Haqqaniya merupakan lembaga pendidikan yang digandrungi oleh warga Afghanistan karena posisinya di perbatasan.

Sehingga kemungkinan besar para pejabat Taliban sekarang bukanlah alumni Deoband tapi alumni salah satu cabangnya di Pakistan.

Walau begitu, peran alumni Deoband sudah kelihatan sejak era penjajahan Inggris. 

Saat India (belum pecah dengan Pakistan) masih dijajah Inggris, para alumni Deoband inilah yang mendirikan pemerintahan pertama di pengungsian (provisional government) di Afghanistan.

Mereka adalah Maulana Barkatullah sebagai PM, Deobandi Maulavi (artinya pengajar Deoband) Ubaidullah Sindhi sebagai Menteri Dalam Negeri, Deobandi Maulavi Bashir sebagai Menteri Pertahanan.

Selain itu diangkat pula sebagai Presiden Alumni Aligarh Muslim University (AMU), Mahendra Pratap. Dalam gambar di atas duduk di tengah memakai turban walau seorang Hindu.

Baik Darul Uloom Deoband maupun AMU sangat berkaitan erat karena AMU dapat disebut sebagai cabangnya Deoband yang mau menerima legalisasi dari penjajah Inggris. Sekarang AMU menjadi universitas negeri di India begitu juga cabangnya Jamia Millia Islamia (JMI) di Old Delhi.

Sehingga dapat disebut bahwa alumni Deoband di Afghanistan tidak saja terdengar kiprahnya di era Taliban sekarang namun juga di era penjajahan dulu 1915 yang bertepatan dengan tiga tahun Muhammadiyah berdiri (1912) di Indonesia. 

Bertepatan pula itu dengan momen mendekati Perang Dunia I 1914-1918 dengan bangkitnya Jerman dan Turki walau akhirnya kalah yang berakibat pecahnya wilayah Turki Ottoman di Timur Tengah.

Pemerintahan sementara India itu didukung oleh Jerman dan Turki selain tuan rumah Afghanistan.

Walau begitu, meski mereka yang terlibat dengan pembentukan pemerintahan tersebut dianggap oleh India sekarang sebagai pahlawan kemerdekaan, baik AMU dan Deoband kini mengalami persekusi masif dari warga Hindu.

Bahkan untuk menghilangkan peran keduanya, nama kota Aligarh dan Deoband akan diubah menjadi Harigarh dan Devvrand.

Padahal nama Aligarh berasal dari panglima Islam dari kerajaan Maratha (Hindu) yang merebut daerah itu dari Mughal (Islam) dan membangunnya dengan atas namanya. Ada juga yang menyebut nama Aligarh berasal dari Mirza Najaf Khan (1723 – 26 April 1782) seorang panglima Syiah Nader Shah yang menguasai tempat tersebut.

Beberapa nama tempat Islam (Mughal) juga sudah lama diubah seperti Faizabad ke Ayodhya, Allahabad ke Prayagraj dan  Mughalsarai ke Deen Dayal Upadhyaya Nagar sebagai politik demografi dan persekusi supremasi Hindu (Hindutva) kepada umat Islam.

Posting Komentar

0 Komentar