Dulu dikenal sebagai ibukota ISIS, kini Raqqa hanya sebuah wilayah di bawah pemerintahan NES Timur Suriah.
Pemerintahan NES sendiri sudah mapan dengan institusi presiden dan perdana menteri yang dijabat bersamaat oleh dua orang Arab dan Kurdi.
Di bawahnya ada beberapa wilayah dengan pemerintahan otonom. Tiga di antaranya Aljazira, Efrat dan Afrin sudah punya perdana menteri sendiri.
Namun beberapa wilayah lain yang direbut dari ISIS seperti Raqqa, Deir Ezzor dll belum punya struktur yang lengkap.
Pembangunan wilayah Raqqa masih dijabat oleh Kepala Dewan Sipil yang bisa disebut de facto PM nya.
Sayangnya, beberapa kasus korupsi belakangan yang melibatkan pucuk pimpinan administrasi Raqqa membuat pesimis kota ini akan kembali terekonstruksi dengan cepat.
Walau SDF sudah menangkap pelakunya, namun ibarat gunung es, praktik korupsi bisa saja melibatkan yang lain di bawahnya.
0 Komentar